Hikmah

Mengetahui Dua Rukun Puasa Ramadhan yang Wajib Dijalankan

Sabtu, 22 Maret 2025 | 19:00 WIB

Mengetahui Dua Rukun Puasa Ramadhan yang Wajib Dijalankan

Mengetahui Dua Rukun Puasa Ramadhan yang Wajib Dijalankan (Foto: freepik)

Kedatangan bulan suci Ramadhan merupakan berkah yang disambut dengan penuh sukacita oleh umat Islam. Sebuah hadits dalam Kitab Durrotun Nasihin menegaskan makna kegembiraan dalam menyambut bulan yang mulia ini:
 

مَنْ فَرِحَ بِدُخُولِ رَمَضَانَ حَرَّمَ اللهُ جَسَدَهُ عَلىَ النِّيْرَانِ
 

"Siapa bergembira dengan masuknya bulan Ramadhan, Allah akan mengharamkan jasadnya masuk neraka."
 

Hadits ini menunjukkan betapa istimewanya bulan Ramadhan. Bahkan, sekadar menyambutnya dengan gembira saja sudah menjadi sebab terhindarnya seseorang dari siksa neraka.
 

Bulan Ramadhan dikenal sebagai bulan penuh berkah, bulan turunnya Al-Qur’an, serta waktu terjadinya Lailatul Qadar, malam yang lebih baik dari seribu bulan. Selain itu, bulan ini juga menjadi momen di mana pintu ampunan dibuka selebar-lebarnya dan pahala dari amal kebajikan dilipatgandakan.
 

Sebagai salah satu kewajiban bagi umat Islam, ibadah puasa Ramadhan memiliki dua rukun utama yang harus dipenuhi agar puasanya dianggap sah. Berikut adalah dua rukun puasa Ramadhan sebagaimana dikutip dari NU Online:
 

1. Niat Puasa
Niat merupakan bagian penting dalam setiap ibadah, termasuk puasa. Hal ini sesuai dengan hadits Rasulullah saw yang menegaskan bahwa nilai suatu amal tergantung pada niatnya. Dalam ibadah puasa Ramadhan, niat harus diucapkan dalam hati pada malam hari sebelum terbit fajar.
 

Berikut adalah bacaan niat puasa Ramadhan beserta artinya:
 

نـَوَيْتُ صَوْمَ غـَدٍ عَـنْ ا َدَاءِ فـَرْضِ شـَهْرِ رَمـَضَانِ هـَذِهِ السَّـنـَةِ لِلـّهِ تـَعَالىَ
 

Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i fardhis syahri ramadhani hadzihis sanati lillahi ta’ala.
"Saya niat mengerjakan ibadah puasa untuk menunaikan kewajiban bulan Ramadhan pada tahun ini, karena Allah swt semata."
 

Rasulullah saw menegaskan pentingnya niat sebelum fajar dalam sabdanya:
 

مَنْ لَمْ يَجْمَعِ الصِّيَامَ قَبْلَ اْلفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
 

"Siapa yang tidak membulatkan niat mengerjakan puasa sebelum waktu fajar, maka ia tidak berpuasa," (HR. Abu Daud: 2098, al-Tirmidzi: 662, dan al-Nasa’i: 2293).
 

2. Menahan Diri
Rukun kedua dalam puasa Ramadhan adalah menahan diri dari segala hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari.
 

Hal ini dijelaskan dalam firman Allah dalam QS. Al-Baqarah ayat 187:


فَاْلئَنَ باَشِرُوْهُنَّ وَابْتَغُوْا مَا كَتَبَ اللهُ لَكُمْ وَكُلُوْا وَاشْرَبُوْا حَتَّى يَتَبَيَّنَ لَكُمُ اْلخَيْطُ اْلاَبْيَضُ مِنَ اْلخَيْطِ اْلاَسْوَدِ مِنَ اْلفَجْرِ ثُمَّ اَتِّمُوْا الصِّيَامَ اِلَى اللَّيْلِ


"…maka sekarang campurilah mereka, dan carilah apa yang telah ditetapkan oleh Allah untukmu, serta makan dan minumlah sampai waktu fajar tiba dengan dapat membedakan antara benang putih dan hitam. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai waktu malam tiba…" (QS. Al-Baqarah, 2:187).


Dengan memahami dan menjalankan dua rukun ini, ibadah puasa Ramadhan akan menjadi sah serta mendatangkan keberkahan dan pahala yang berlimpah.