Oleh: KH Husein Muhammad
Belakangan banyak orang jatuh tersungkur akibat ketidakmampuannya menjaga atau mengendalikan lidah. Ia muncul dari emosi kebencian atau dendam yang telah merasuk ke dalam dirinya. Akal sehatnya lalu tertutup. Dan dari situ petaka pun menimpanya.
Syeikh Nawawi Al Bantani, dalam karyanya Nashaih Al Ibad, menukil ucapan imam al-Kasa`i dari Bahr Kamil.
احفظ لِسانَكَ أنْ تقُولَ فتُبْتلَى
إنَّ البلاءَ مُوَكَّلٌ بالمنطِقِ
Jagalah lidahmu (Jika tidak) Kau bisa terjerat petaka
Sungguh petaka itu bisa datang dari Lidah
وينبغي على العاقل أن يحفظ لسانه، ويتخيَّر ألفاظه حتى لا يقع في المهالك
"Seyogyanya orang yang berakal menjaga lidahnya dan memilih kata yang baik sehingga tidak jatuh dalam petaka".
Abu al Fath al Busti menembang dalam Bahr Thawil :
تكلَّمْ وسدِّدْ ما اسْتطعتَ فإِنَّما
كلامُكَ حيٌّ والسُّكُوتُ جَمَادُ
Bicaralah dan katakan dengan jujur
Kata-katamu itu hidup
Sedang diam itu bagai benda mati