• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Hikmah

Kolom Buya Husein

Ibn Rusyd Tentang Aristoteles

Ibn Rusyd Tentang Aristoteles
(Sumber Ilustrasi: Freepik.com)
(Sumber Ilustrasi: Freepik.com)

Oleh: KH Husein Muhammad
Usai webinar bersama pa Haedar Bagir, diselenggarakan PPI se Timur Tengah dan Afrika, malam ini. Saya ditanya tentang Ibn Rusyd dan Aristo.

 

Ibnu Rusyd, filsuf muslim besar, faqih, dokter, dikenal di dunia Barat sebagai "sang penafsir" atau komentator (شارح) Aristoteles. Ia begitu amat sangat mengagumi filsuf besar Yunani ini. Dalam pengantar karya: "Al-Thabi'iyyat", (Fisika) dia mengatakan:

 

"إنّ مؤلف هذا الكتاب هو أرسطو بن نيكوماكوس أعقل أهل اليونان وأكثرهم حكمة وواضع علوم المنطق والطبيعيات وما وراء الطبيعة ومتممها. وقد قلت أنّه واضعها لأنّ جميع الكتب التي وضعت قبله في هذه العلوم غير جديرة بالذكر إزاء كتبه.وقلت إنّه متممها لأنّ جميع الفلاسفة الذين عاشوا بعده منذ ذلك الزمن إلى اليوم أي مدة 1500 سنة لم يستطيعوا زيادة شيء على وضعه ولا وجدوا خطأ فيه. فلا ريب في أن اجتماع هذا العلم في إنسان واحد أمر عجيب غريب يوجب تسميته ملكاً إلهياً لا بشراً. ولذلك كان القدماء يسمونه أرسطو الإلهي.

 

"Penulis buku ini adalah Aristo bin Nicomacus, orang Yunani paling cerdas, paling bijak, dan penyusun ilmu logika, fisika dan metafisika, sekaligus menyempurnakannya. Aku katakan bahwa dia orang pertama yang menyusun ilmu-ilmu ini, karena semua buku yang disusun sebelumnya tidak layak disandingkan dengan buku-buku karyanya tersebut.

 

Aku katakan bahwa dialah yang menyempurnakannya. Itu karena semua filsuf yang hidup sesudahnya, sejak beliau sampai hari ini, yakni selama 1500 tahun tidak mampu menambahkan apapun dan mereka tidak menemukan kekeliruan dalam karya-karya Aristo itu. Tidak diragukan lagi bahwa berkumpulnya semua ilmu pengetahuan tersebut pada seorang manusia merupakan keajaiban dan sesuatu yang luar biasa. Barangkali pantas jika dia disebut "Malakan Ilahiyyan La Basyaran", Malaikat Tuhan, bukan manusia. Oleh karena itu masyarakat kuno menyebutnya "Aristo al-Ilahi". 

 

وقال فى موضع اخر : اننا نحمد الله حمدا كثيرا لانه قدر الكمال لهذاالرجل (ارسطو) ووضعه فى درجة لم يبلغها احد غيره من البشر فى جميع الازمان. 
وقال فى موضع اخر : ان برهان ارسطو لهو الحق المبين.

 

Di tempat lain dia mengatakan : Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah yang telah mentakdirkan kesempurnaan kepada orang ini (Aristo) dan menempatkannya di suatu tingkat yang tidak pernah ada manusia seperti dia di segala zaman.

 

Dia juga mengatakan : Argumen Aristo adalah kebenaran yang nyata.

 

Sumber: FB Husein Muhammad


Hikmah Terbaru