Hikmah KOLOM BUYA HUSEIN

Kontestasi Sehat dan Cerdas

Sabtu, 21 Oktober 2023 | 09:00 WIB

Kontestasi Sehat dan Cerdas

Kontestasi Sehat dan Cerdas

Usai shalat Jum'at dan dzikir secukupnya, aku ngobrol dengan sejumlah jemaah masjid. Tiba-tiba salah seorang di antara mereka bertanya soal heboh, hirupikuk dan riuh rendah publik bicara politik dan ekspresi-ekspresi kebanggaan diri mereka, akhir-akhir ini.


Aku mendengar saja ceritanya. Lalu aku bilang : Menarik sekali informasi dari al Qur'an ini :


كُلُّ حِزْبٍ بِمَا لَدَيْهِمْ فَرِحُونَ


Masing-masing kelompok, golongan, partai, merasa bangga dan senang dengan apa yang ada pada mereka.


Iman Abu Hamid al Ghazali mengutip ucapan Imam al Syafi'i :


وعين الرضا عن كل عيب كليلة.
ولكن عين السخط تبدى المساويا


"Mata yang mencinta melihat yang dicintainya serba cantik, indah, tanpa cela".
"Mata yang membenci melihat yang dibenci seluruhnya keliru dan tak sedap dipandang mata".
(Imam al-Syafi'i).


Setiap orang, komunitas, aliran politik, mazhab, berhak, wajar dan normal mengklaim dirinya sebagai yang terbaik. Tetapi yang wajib dan harus dipegang teguh dan diingat adalah tidak melukai hati yang lain, kelompok lain. Karena sikap ini bisa menimbulkan konflik sosial yang sulit untuk diperkirakan kapan luka hati itu akan sembuh.


Tuhan merestui kontestasi dengan cara-cara yang baik. Al-Qur'an menyebutkan :


فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ ۚ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ


"Maka berkontestasilah dengan cara-cara yang sehat, cerdas dan santun. Sesudah itu pasrahkan keputusanya kepada Allah tentang apa yang kalian perdebatkan dan yang kalian perebutkan itu". (QS. Al Maidah: 48).


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU