Setiap hari yang kita jalankan dalam hidup ini adalah amanah. Tidak ada yang lain dari itu, apapun status dan profesi kita.
Amanah itu berkaitan erat dengan kepercayaan pihak lain (terhadap seseorang) atas amaliyahnya, dan memastikan semua terdeliver atau tersampaikan atau terlaksana sesuatu yang seharusnya.
Pemimpin misalnya, di semua level, mereka disebut sebagai orang yang menjalankan amanah rakyat atau umat. Sehingga keberhasilan ditentukan seberapa amanah itu dijalankannya, atau amanah itu deliver di tangan pemimpin tersebut.
Kita sebagai manusia terhadap Tuhan, juga mengemban amanah. Amanah itu berupa ibadah. Karena kita diciptakan untuk ibadah. Maka, manusia dalam konteks ini disebut amanah kalau menjalankan ibadah sesuai tuntutan agama, bukan tuntutan partai, atau kelompok tertentu.
Dalam menjalankan amanah itu, akal kita akan mencari jalan untuk menuntaskan kepentingan amanah itu, atau bisa jadi untuk kepentingan diri sendiri atau kelompok saja. Akal dapat menemukan berbagai cara untuk kepentingan itu. Namun hati yang akan mengarahkan penerima amanah untuk sampai pada amanah yang diemban.
Akal kita bisa saja menimbang dan mengkalkulasi berbagai kemungkinan dalam menjalankan amanah. Jika berkesesuaian, maka hati yang mendukung dan menuntunnya.
Nadirsyah Hosen, Rais Syuriah PCINU Australia-New Zealand dan Dosen Senior Monash Law School
Terpopuler
1
DPR RI Setujui Usulan Kemenag soal Tambahan Anggaran untuk BOS Madrasah dan Tunjangan Profesi Guru
2
Dikukuhkan Rais 'Aam PBNU, Inilah Susunan Struktur Idaroh Aliyah JATMAN 2025-2030
3
Ketika 14 Siswa Tak Diakui Negara: Kebijakan Tambah Rombel 50 Siswa Mengandung Bom Waktu
4
Khutbah Jumat Singkat: Manfaatkan Sisa Umur dengan Melakukan Hal yang Bermanfaat
5
Pererat Ukhuwah, PCNU Kabupaten Bogor Gelar Istighotsah dan Silaturahmi Pendekar Pagar Nusa
6
Aklamasi, Nyai Hj Minyatul Ummah Terpilih Pimpin Fatayat NU Jawa Barat 2025–2030
Terkini
Lihat Semua