Sa’di Syirazi bercerita:
Raja Anusyirwan yang adil itu, diiringi para pembantunya, suatu hari pergi berburu rusa. Ketika rusa diperoleh, ia meminta para punggawa untuk memasaknya. Bumbu-bumbu pun disiapkan.
Tetapi ada satu yang ketinggalan, garam. Raja meminta salah seorang di antara mereka mencari segenggam garam di rumah penduduk desa terdekat. Sebelum dia berangkat,
Raja berkata: “Belilah garam rakyat itu sesuai harganya. Kamu jangan membiasakan diri mengambil milik orang lain di kampungmu. Kelak kampung itu akan binasa karenanya”.
Si punggawa heran : “apakah yang salah bila aku ambil segenggam garam itu, seberapalah harga barang yang remeh temeh itu?”.
Dengan tenang Raja menjawab:
Baca Juga
Ngopi Bareng Syekh Ihsan Jampes
“Kezaliman di dunia ini dimulai dari sesuatu yang kecil. Tetapi orang-orang yang datang kemudian akan mengambil lebih besar dari pendahulunya. Jika Raja mengambil hanya segenggam garam, maka para pejabat akan merampas tanah sebahu. Jika Raja mengambil sebiji apel dari kebun milik orang, para pejabat akan mencabut pohon itu seakar-akarnya. Jika Raja membolehkan mengambil lima butir telor. Maka seribu ekor ayam akan menyusul dipanggang si pejabat. Orang zalim memang tak ada yang kekal. Tapi kutukan atas kezaliman akan abadi”.
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Singkat: Meraih Hidup yang Lebih Bermakna dengan Syukur dan Tafakur
2
Pergunu Jabar Gelar Seleksi Beasiswa S1 hingga S3 bagi Santri, Guru, dan Kader NU, Berikut Jadwalnya
3
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
4
Pelatih Timnas U-23 Panggil 30 Pemain Ikuti TC di Jakarta Jelang Asean Mandiri Cup 2025, Ini Daftarnya
5
Jamaah Haji Gelombang I Mulai Pulang ke Tanah Air, Gelombang II Lanjutkan Ibadah di Madinah
6
MA KHAS Kempek Jalani Visitasi Adiwiyata, Komitmen Nyata Wujudkan Sekolah Ramah Lingkungan
Terkini
Lihat Semua