• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 24 April 2024

Garut

Sekretaris MWCNU Leles: Buah Menuntut Ilmu Itu Lakukan Pembiasaan Keagamaan

Sekretaris MWCNU Leles: Buah Menuntut Ilmu Itu Lakukan Pembiasaan Keagamaan
Sekretaris MWCNU Leles: Buah Menuntut Ilmu itu Lakukan Pembiasaan Keagamaan. (Foto: Ramdan).
Sekretaris MWCNU Leles: Buah Menuntut Ilmu itu Lakukan Pembiasaan Keagamaan. (Foto: Ramdan).

Garut, NU Jabar Online
Beragam rutinitas dan aktivitas keagamaan yang dilakukan oleh seorang muslim merupakan buah dari ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, realisasi dari seseorang yang telah memiliki ilmu pengetahuan, baik pengetahuan umum maupun pengetahuan agama yakni dengan melakukan pembiasaan-pembiasaan yang berorientasi pada nilai-nilai keagamaan.


Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Leles-Garut, Rudi Sirojudin Abas, saat ia memberi ceramah keagamaan usai memimpin kegiatan pembiasaan shalat sunat dhuha bersama ratusan siswa-siswi madrasah dan staf guru MTS Darul Fitri Leles di Masjid Besar Kecamatan Leles, Sabtu (6/08).


Pria yang juga sebagai pengajar di MTs Darul Fitri itu mengungkapkan pentingnya siswa-siswi madrasah untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan yang menjadi program sekolah. Menurutnya, program pembiasaan-pembiasaan keagamaan yang dibuat oleh sekolah merupakan bagian pelayanan sekolah terhadap peserta didik sebagai wahana dalam mewujudkan dan merealisasikan ilmu pengetahuan atau ilmu agama yang dimiliki setiap peserta didik.


“Menjadi satu kesempatan bagi siswa-siswi madrasah sebagai bagian realisasi dari pemahaman ilmu yang telah diperolehnya dari guru adalah yakni dengan melakukan pembiasaan-pembiasaan keagamaan. Pemahaman ilmu fikih, ilmu Al-Quran maupun ilmu hadis yang didapat dari guru, tidak akan berarti dan sia-sia jika tidak ada realisasi nyata dalam kehidupan sehari-hari”, ucapnya.


Selanjutnya, pria yang juga sebagai penulis di situs Jabar NU Online itu pun mengungkapkan bahwa nikmat yang paling besar bagi siswa-siswi sekolah di madrasah MTs Darul Fitri itu adalah dengan tersedianya sarana prasarana dan tempat yang dengan itu dapat memudahkan para peserta didik untuk melakukan pembiasaan-pembiasaan keagamaan.


“Ketersediaan sarana prasarana atau tempat ibadah seperti halnya Masjid Besar Kecamatan Leles yang kebetulan satu komplek dengan madrasah MTs Darul Fitri merupakan salahsatu kesempatan dan nikmat yang harus disyukuri. Dengan tersedianya tempat ibadah ini, itu artinya kesempatan warga madrasah MTs Darul Fitri Leles untuk menjalankan rutinitas aktivitas ibadahnya sangat terbuka lebar” tandasnya.


Di akhir kesempatan, sebagian bagian merealisasikan ilmu pengetahuan agama, Sekretaris MWCNU Kecamatan Leles-Garut itu mengajak kepada seluruh warga madrasah untuk memuliakan bulan-bulan yang dimuliakan Allah yang salahsatunya adalah dengan memuliakan bulan Muharram.


“Di bulan Muharram itu ada beberapa amalan-amalan yang dianjurkan untuk dilakukan oleh seorang muslim yang salah satunya adalah berpuasa. Hendaklah seorang muslim itu memuliakan bulan Muharram dengan berpuasa. Yakni puasa tasua, puasa pada tanggal 9 Muharram dan puasa asyura, puasa pada tanggal 10 Muharram. Akan lebih baik jika berpuasa di kedua hari tersebut. Jika tidak mampu, maka boleh di hari ke-10 saja” jelasnya.


Kegiatan pembiasaan shalat dhuha itu pun akhirnya selesai setelah Sekretaris MWC NU Kecamatan Leles itu mengutip ayat Al-Quran yang berkaitan dengan kemuliaan bulan Muharram. 


اِنَّ عِدَّةَ الشُّهُوْرِ عِنْدَ اللّٰهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ مِنْهَآ اَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُ ەۙ فَلَا تَظْلِمُوْا فِيْهِنَّ اَنْفُسَكُمْ .


Artinya:  Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi. Di antaranya ada empat bulan haram (Dzulqai’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab). Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu …” (QS at-Taubah [9]: 36).


Pewarta: Ramdan
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Garut Terbaru