• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Garut

Hadiri Halal Bihalal PCNU Garut, KH Imaduddin Utsman al-Bantani: Dari Dulu NU Tak Pernah Khianati Agama dan Negara

Hadiri Halal Bihalal PCNU Garut, KH Imaduddin Utsman al-Bantani: Dari Dulu NU Tak Pernah Khianati Agama dan Negara
Hadiri Halal Bihalal PCNU Garut, KH Imaduddin Utsman al-Bantani: Dari Dulu NU Tak Pernah Khianati Agama dan Negara
Hadiri Halal Bihalal PCNU Garut, KH Imaduddin Utsman al-Bantani: Dari Dulu NU Tak Pernah Khianati Agama dan Negara

Garut, NU Online Jabar
Salah satu realisasi dari Merawat Jagat Membangun Peradaban sebagai tema Nahdlatul Ulama (NU) di abad ke-2 adalah dengan menjaga agama dan negara. Usaha yang dapat dilakukan untuk mewujudkan tema itu diantaranya  yaitu dengan tetap menjaga faham Islam ahlussunnah wal jamaah serta mempertahankan dan merawat nikmat kemerdekaan bangsa dan negara Indonesia yang telah lama diraih.


Hal itu diungkapkan Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) Pengurus Wilayah NU Provinsi Banten KH Imaduddin Utsman al-Bantani saat tausiyah di hadapan ribuan warga Nahdliyin Kabupaten Garut pada acara Ziarah Bersama dan Halal Bihalal Menjemput Abad Ke-2 NU di Komplek Makam Keramat Assyaikh Abdul Qohhar Pasir Astana Pasirwaru Limbangan yang digagas Pengurus Cabang NU Garut pada Sabtu (13/05/2023). 


"Sejak NU didirikan pada 1926, NU hingga kini melalui para kyai bersama pondok-pondok pesantrennya terus bergerak secara terorganisir untuk membimbing dan mengawal umat Islam agar tetap ada pada  jalan yang diridai Allah SWT. Salahsatu yang dilakukan para kyai NU adalah bergerak melawan faham Wahabi yang secara sadis menuduh para kyai dan warganya telah melakukan amaliyah takhayul, bid'ah dan khurafat (TBC)." ucap kiai Imaduddin.


Ia juga menuturkan, NU memiliki andil yang begitu besar dalam mewujudkan serta mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Menurutnya, peran NU dalam merawat dan menjaga kemerdekaan dapat dilihat manakala NU melalui Rais Akbar Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari mengeluarkan Fatwa Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 yang kemudian ditindaklanjuti dengan pengusiran pasukan sekutu pada 10 November 1945.


Tak cukup sampai di situ, ungkap kiai Imaduddin, NU juga bersama pemerintah pada 1965 bahu membahu dalam menumpas gerakan pengacau ideologi pancasila yaitu Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI).


"Isi Resolusi Jihad yang memfatwakan bahwa wajib dalam mempertahankan kesatuan Republik Indonesia membuat puluhan ribu umat Islam pada waktu itu bersama warga Indonesia yang lainnya bergerak mengusir penjajah. Mereka semua termasuk ribuan santri yang gugur syahid dalam pertempuran itu menjadi pengingat bagi kita akan pengorbanan yang begitu tinggi" ucap kyai yang juga sebagai anggota Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU itu.


Setia pada Negara


Ciri utama dari NU adalah terkait sikap kesetiaannya kepada negara. Menurut kyai Imaduddin, di zaman Orde Baru NU menjadi satu-satunya ormas di Indonesia yang pertama kali secara tegas menyatakan bahwa Pancasila merupakan asas tunggal kehidupan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara. Padahal waktu itu, menurut kiai Imaduddin, NU tidak terlalu diakomodir oleh penguasa orde baru. Meskipun begitu, menurutnya, NU tetap setia kepada pemerintahan yang sah.


"Pada zaman orde baru, NU dikesampingkan pemerintah, peran-perannya dinafikan. Meskipun begitu, NU melalui para ulama-ulamanya tidak pernah sakit hati. Tak pernah terbesit dalam hati para ulama NU sedikit pun pada waktu itu untuk menggerakkan umat demi memberontak dan melawan kepada pemerintah." ucapnya.


Kesetiaan NU kepada negara Indonesia, tambah kyai Imaduddin bersifat mutlak dan final. "Bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia ini bagi NU adalah bersifat final." tegasnya. 


Sebagai tanda rasa syukur atas nikmat kemerdekaan yang telah diraih secara susah payah oleh para pejuang, kiai Imaduddin berharap kepada warga Nahdliyin agar tetap selalu untuk menjaga keutuhan negara Indonesia dengan apapun caranya.


"Ketertiban dan kemerdekaan bangsa Indonesia hari ini adalah berkat jasa para pendahulu kita. Oleh karena itu warga NU tidak boleh lupa untuk senantiasa menjaga warisan para leluhur-leluhur kita dari rongrongan pihak yang kiranya dapat memecah belah persatuan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia." tegas kiai yang juga sebagai pendiri sekaligus pengasuh Ponpes Nahdlatul Ulum Kresek Kabupaten Tangerang itu.


Pewarta: Rudi Sirojudin Abas
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Garut Terbaru