• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Daerah

Sikapi Kasus Penodaan di Lembaga Pendidikan Keagamaan, Fatayat NU Majalengka Minta Semua Waspada

Sikapi Kasus Penodaan di Lembaga Pendidikan Keagamaan, Fatayat NU Majalengka Minta Semua Waspada
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Majalengka Hj. Upik Ropiqoh (Foto: Tata/NUJO)
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Majalengka Hj. Upik Ropiqoh (Foto: Tata/NUJO)

Majalengka, NU Online Jabar 
Ketua Pimpinan Cabang (PC) Fatayat NU Kabupaten Majalengka Hj. Upik Ropiqoh merasa prihatin dan mengutuk keras atas apa yang dilakukan oleh oknum seorang guru di salahsatu lembaga pendidikan keagamaan di Kota Bandung beberapa waktu lalu. Menurutnya, secara norma agama dan pendidikan hal seperti itu seharusnya tidak terjadi di lingkungan pendidikan keagamaan. 

 

Namun, kata dia, kerapkali kasus serupa ini terus terjadi yang pada akhirnya mencoreng nama baik lembaga pendidikan keagamaan seperti pesantren. "Lagi-lagi yang menjadi korban adalah perempuan. Kita betul-betul prihatin dan sangat menyayangkan,” katanya saat dimintai keterangan kontributor di Pondok Pesantren al-Mizan, Jatiwangi, Kabupaten Majalengka pada Ahad (12/12) di

 

Ditambahkan, dalam pengamatan PC Fatayat NU Majalengka, Kasus-kasus pelecehan santri dan siswa perempuan, seperti gunung es yang banyak terjadi di lingkungan pendidikan. 

 

"Apa yang salah dengan pendidikan kita? sehingga guru yang seharusnya menjadi teladan sebagai pribadi panutan yang harus digugu dan ditiru justru melakukan hal-hal biadab yang bertolak belakang dengan nilai-nilai yang selalu ia ajarkan,” tegas Pengasuh Pondok Pesantren Al-Mizan Jatiwangi, Majalengka itu. 

 

Karena itu, Hj. Upik Ropiqoh mengajak semua pihak, khususnya kader Fatayat NU agar terus waspada. Mengingat tidak menutup kemungkinan kasus serupa bisa saja terjadi di lingkungan masing-masing, terutama di lembaga pendidikan keagamaan. 

 

"Penting sekali kita semua mengedukasi putra putri kita terutama yang memilikki lembaga pendidikan, tentang pentingnya mengajarkan tentang hak-hak privasi sebagai pribadi yang harus dijaga dan dihormati. Tentang hak-hak reproduksi, tentang mana batasan-batasan yang tidak boleh disentuh oleh siapapun. Baik verbal maupun non verbal,” terangnya.

 

Hal-hal seperti ini menurutnya harus menjadi perhatian oleh semua pihak dan tidak dianggap remeh. “Demi menjaga keselamatan dan hak-hak privasi anak-anak kita baik anak biologis maupun non biologis,” ujarnya.

 

Hj Upik juga menegaskan bahwa PC Fatayat NU Majalengka, akan terus mengedukasi masyarakat dengan mengerahkan seluruh kader Fatayat NU dari hulu ke hilir mulai dari tingkat Pimipanan Anak Ranting sampai dengan ke tingkat cabang. 

 

“Kita saling bahu membahu, berpegangan tangan, saling mengawasi dan menguatkan untuk menyelamatkan putra putri bangsa ini dari predator-predator seksual. Isi kegiatan Majelis-majelis taklim tidak hanya berbicara tentang pahala dan dosa, tentang surga dan neraka tapi ditambah dengan nilai-nilai keilmuan yang berkaitan dengan hifd alnasl,” pungkasnya.


Pewarta: Tata Irawan 
Editor: Agung G


Daerah Terbaru