• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Daerah

Ketua RMI Kota Bandung Ungkap Pentingnya Mengetahui Sanad Keilmuan

Ketua RMI Kota Bandung Ungkap Pentingnya Mengetahui Sanad Keilmuan
Ketua RMI Kota Bandung, KH Umar Rosadi. (Foto: Istimewa).
Ketua RMI Kota Bandung, KH Umar Rosadi. (Foto: Istimewa).

Bandung, NU Online Jabar 
Beredarnya kabar mengenai seorang oknum guru pesantren di Kota Bandung yang berinisial HW (36) melecehkan santrinya, membuat Ketua Rabithah al-Ma’ahid al-Islamiyyah (RMI) RMI Kota Bandung, KH Umar Rosadi mengingatkan pentingnya selektif memilih pesantren untuk pendidikan putra-putri kita.

 

Kiai Umar Rosadi menyampaikan jika dalam tradisi pondok pesantren, selalu menjunjung tinggi sanad atau silsilah keilmuan yang jelas, dan tersambung hingga Rasulullah SAW.

 

"Kita harus tahu, pimpinan ponpesnya pernah mesantren di mana, lulusan mana, siapa gurunya, sehingga sebagai orang tua kita tahu sanad keilmuan pesantren tempat putra putri kita belajar," kata Kiai Umar Rosadi, yang juga pimpinan Pondok Pesantren Cijawura Kota Bandung ini.

 

Kiai Umar mengaku sangat berduka atas kasus pemerkosaan yang dilakukan oknum guru pesantren yang kini jadi perhatian publik. Ia berharap agar tersangka diberi sanksi setimpal, mengingat prilaku bejatnya sudah menciderai semangat pendidikan pesantren di Kota Bandung.

 

"Jelas ini perbuatan terkutuk yang sangat dibenci Allah SWT. Semoga mendapat hukuman yang setimpal, sehingga tidak terjadi kembali di lain hari. Kami juga mengapresiasi sejumlah pihak yang langsung tanggap pada penanganan korban," ujarnya saat diwawancara oleh NU Jabar Online, Kamis (9/12).

 

Perlu diketahui, Rabithah al-Ma’ahid al-Islamiyyah (RMI) adalah asosiasi Pondok Pesantren di bawah naungan Nahdlatul Ulama. Saat ini Pondok Pesantren yang bergabung dengan RMI mencapai 23.000 di seluruh Indonesia. Di sinilah kekuatan Nahdlatul Ulama, mulai dari kapital sosial, ekonomi, budaya, hingga manusia.

 

Pewarta: Agung Gumelar
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Daerah Terbaru