• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 10 Mei 2024

Daerah

Mahasiswa STKIP NU Indramayu Tampilkan Kreasi Seni dalam Pagelaran Sastra

Mahasiswa STKIP NU Indramayu Tampilkan Kreasi Seni dalam Pagelaran Sastra
Salah satu fragmen pentas seni Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama (STKIP NU) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Foto: NU Online Jabar/ Amdad Suharyono)
Salah satu fragmen pentas seni Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama (STKIP NU) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Foto: NU Online Jabar/ Amdad Suharyono)

Indramayu, NU Online Jabar
Suasana Kampus Hijau Kaplongan Indramayu pagi itu, Sabtu (23/1) nampak berbeda dari biasanya, nuansa seni dan budaya demikian kental terasa, alunan musik tradisional terdengar dari Graha Seni dan Budaya kampus yang berada dalam naungan Yayasan Darul Maarif Kaplongan. Puluhan mahasiswa bersiap menyuguhkan kreasi seni dan budaya di hadapan ratusan pengunjung yang memenuhi gedung megah tersebut.

Kreasi seni dan budaya tersebut dipersembahkan oleh  Sanggar Sastra Gatra Angkasa yang dibesut oleh Mahasiswa Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Nahdlatul Ulama (STKIP NU) Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, dalam pagelaran sastra untuk  menyelesaikan Ujian Akhir Semester Mata Kuliah Sanggar Sastra.

Sanggar Sastra tersebut dibentuk oleh Mahasiswa PBSI STKIP NU Indramayu angkatan 2017 yang terdiri dari 2 kelas. Nama Gatra Angkasa sendiri merupakan singkatan dari Sanggar Sastra Angkatan Istimewa atas usul salah satu mahasiswa yang kemudian tanpa waktu panjang disepakati oleh semua anggota.

Pagelaran sastra menampilkan berbagai kesenian diantaranya Tari Rhama Sinta, Tari Randoe Kentir, Jaran Lumping, Tari Modern hingga menampilkan Tari-tari bernuansa Bollywood. Selain itu, Gatra Angkasa menampilkan dua pertunjukan drama sekaligus. Keduanya sama-sama mengangkat cerita lokal, yakni menceritakan sejarah Tarling (itar lan suling) yang merupakan kesenian tradisional Cirebon-Indramayu. Kemudian selain sejarah, dalam pertunjukan drama lainnya mengangkat cerita kearifan lokal yang selalu menjadi perbincangan masyarakat, drama tersebut bertajuk "Nyupang".

Dosen Pengampu Mata Kuliah Sanggar Sastra, Muji Zain Naufal dalam sambutannya mengutip dari perkataan Pramoedya Ananta Toer "Kalian boleh maju dalam pelajaran, mungkin mencapai deretan gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian tinggal hanya hewan yang pandai," ungkapnya.

"Kalian tidak akan menyesal datang dan menyaksikan pagelaran ini, karena ada banyak persembahan sastra yang dimodifikasi dengan kesenian tradisional dan modern" sambungnya.

Koordinator Sanggar Sastra Gatra Angkasa STKIP NU Indramayu, Isnan Ali Mustafa, kepada NU Online menjelaskan, pagelaran tersebut selain sebagai bagian ahir dari tugas semester, juga dimaksudkan untuk menunjukkan bakat seni yang dimiliki oleh mahasiswa.

“Dengan pagelaran ini kita bisa melihat demikian banyak talenta seni yang dimiliki mahasiswa, maka kami dari Sanggar Sastra mencoba untuk memberikan wadah atas bakat dan kreatifitas mahasiswa tersebut kemudian diapresiasi dalam pagelaran sastra yang kita tampilkan hari ini,” ujar Isnan.

Deretan kreasi seni dan budaya lainnya yang ditampilkan adalah pembacaan monolog dengan pembawaan yang penuh penghayatan dan juga sajak "Serangkaian Repetisi" karya Fiersa Besari yang dibacakan oleh 3 mahasiswi secara berantai. Tidak ketinggalan pula Unit Kegiatan Mahasiswa Seni dan Teater (UKM SENTER) turut memeriahkan pagelaran dengan menampilkan Tari Sintren yang seakan membawa penonton pada pagelaran-pagelaran zaman nenek moyangnya.

Ketua STKIP NU Indramayu, Tobroni mengaku bangga atas pagelaran sastra yang digelar oleh Sanggar Sastra Gatra Angkasa, dirinya sangat mengapresiasi kreatifitas yang telah ditunjukkan oleh para mahasiswa. 

“Indramayu adalah sebuah daerah yang dikenal memiliki warisan seni dan budaya yang sangat banyak, maka dengan adanya pagelaran sastra, hal itu merupakan wujud nyata dari upaya mahasiswa untuk tetap menggali, menjaga dan merawat warisan dari nenek moyang yang sangat berharga tersebut, kami dari dari pihak kampus sangat mendukung dan memberikan ruang yang seluas-luasnya kepada mahasiswa untuk menunjukkan kreasi seni dan budaya,” ujar Tobroni.

Pewarta: Amdad Suharyono
Editor: Iing Rohimin


Daerah Terbaru