• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Daerah

Mulai Tahun Akademik Baru, STIDKINU Indramayu Ingin Cetak Sarjana Berakhlak dan Miliki Skill

Mulai Tahun Akademik Baru, STIDKINU Indramayu Ingin Cetak Sarjana Berakhlak dan Miliki Skill
ekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam Nahdlatul Ulama (STIDKINU) Indramayu mulai tahun akademik baru (Foto: NU Online Jabar/Iing Rohimin)
ekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam Nahdlatul Ulama (STIDKINU) Indramayu mulai tahun akademik baru (Foto: NU Online Jabar/Iing Rohimin)

Indramayu, NU Online Jabar
Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam Nahdlatul Ulama (STIDKINU) Indramayu mengawali proses belajar mengajar tahun akademik 2020-2021 dengan menggelar inaugurasi atau pengukuhan calon mahasiswa menjadi mahasiswa baru. 

Inaugurasi mahasiswa tahun akademik 2020-2021 dipusatkan di aula kampus yang berada di lingkungan Kantor PCNU Indramayu, Ahad (6/9). Kegiatan yang diikuti ratusan calon mahasiswa itu dikemas dengan menampilkan berbagai seni budaya serta keterampilan mahasiswa yang tergabung dalam Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) STIDKINU Indramayu.

Ketua STIDKINU Indramayu Supendi Samian dalam sambutannya berharap kepada mahasiswa baru yang telah dikukuhkan untuk memanfaatkan kesempatan bisa studi di kampus yang  menjunjung tinggi nilai-nilai Aswaja ala Nahdlatul Ulama. Dirinya juga menekankan akan pentingnya kebersamaan dalam proses belajar mengajar. 

“Saya sangat bangga akan kebersamaan terutama para dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar sehingga STIDKINU Indramayu bisa mencapai keberhasilan yang membanggakan seperti saat ini. Kampus kita ini bukan hanya mencetak para sarjana yang siap dengan kemampuan ilmu pengetahuan, baik pengetahuan umum maupun agama, tetapi juga kita ingin mencetak para sarjana yang memiliki akhlak mulia, memiliki life skill dan siap bekerja atau mengabdi di masyarakat,” ujarnya.

Supendi  menambahkan, tantangan di era globalisasi sangat berat, maka seluruh mahasiswa STIDKINU  harus mampu membuktikan diri kepada orang tua, kampus, dan masyarakat dengan talenta yang dimiliki agar tidak hanya menjadi penonton di era globalisasi dan digitalisasi seperti saat ini.

“Kita harus mempersiapkan diri dengan penguasaan ilmu pengetahuan dan keahlian yang mumpuni. Jangan pernah ingin menjadi penonton di zaman globalisasi dan digitalisasi ini, paling tidak kita harus menjadi pemain bila perlu jadi sutradara,” tegasnya.

Sementara, Ketua PCNU Indramayu KH Juhadi Muhammad dalam sambutannya sangat mengapresiasi semangat mahasiswa baru dalam menempuh pendidikan di kampus milik NU tersebut. Menurutnya, meskipun STIDKINU berbasis pada ilmu dakwah dan komunikasi, namun bukan berarti menghalangi berbagai inovasi agar para mahasiswa juga dicetak menjadi  pelaku usaha dalam bidang apa pun, karena saat ini bangsa Indonesia masih hanya menjadi penikmat bukan pencipta.

“Saya berharap agar mahasiswa STIDKI NU mampu menciptakan karya-karya terbaik. Kita jangan hanya jadi penonton dan penikmat, selama ini kita hanya membeli belum bisa memproduksi, maka dibutuhkan inovasi karena dakwah yang paling efektif adalah dakwah bil hal, meskipun metode dakwah yang lain juga tidak bisa ditinggalkan begitu saja,” ungkap KH Juhadi Muhammad. 

Inaugurasi mahasiswa baru STIDKI Indramayu ditandai dengan simbolisasi penyerahan piagam pengukuhan mahasiswa dan diakhiri dengan tausiyhah oleh  Rais Syuriyah PCNU Indramayu, KH Syarif Tahmid. Dalam wejangannya, kiai yang rutin tirakat untuk kemajuan NU ini berpesan agar generasi muda NU khususnya para mahasiswa tetap menjaga dan melestarikan tradisi dan amaliyah NU yang telah diajarkan oleh para wali dan ulama, meskipun tradisi dan amaliyah NU tersebut saat ini banyak difitnah dan dituding sebagai bid’ah, musyrik, kafir dan bahkan dikatakan masuk neraka. 

“Tradisi dan amaliyah NU bukanlah amaliyah bid’ah yang seluruh bid’ah dianggap dhalalah, kemudian dikatakan musyrik, kafir dan akan masuk neraka, karena semua itu berdasarkan dalil-dalil yang kuat berdasarkan Al-Qur’an, hadits, ijma dan qiyas, tidak mungkin ulama NU mengajarkan amaliyah yang bertentangan dengan syariat Islam, karena ulama-ulama kita sangat menguasai ilmu agama dengan sanad keilmuan yang tersambung sampai kepada Rasulullah SAW, tetapi memang ulama NU tidak suka pamer-pamer dalil tidak seperti mereka yang hanya bermodalkan hafal sedikit dalil langsung mengklaim dirinya sebagai ulama,” tutup KH Syarif Tahmid.

Pewarta: Iing Rohimin
Editor: Abdullah Alawi 

 


Daerah Terbaru