• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 8 Mei 2024

Daerah

STIDKI NU dan Indramayu Institute Latih Pengolahan Mangga

STIDKI NU dan Indramayu Institute Latih Pengolahan Mangga
Aneka olahan mangga yang dipelajari mahasiswa STIDKINU di kebun Indramayu Institute. (Desain: Fahmi & Iqbal)
Aneka olahan mangga yang dipelajari mahasiswa STIDKINU di kebun Indramayu Institute. (Desain: Fahmi & Iqbal)

Indramayu, NU Online Jabar
Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Islam Nahdlatul Ulama (STIDKINU) menggelar pelatihan pengolahan mangga untuk mahasiswa di kebun mangga Indramayu Institute, Rancasari, Tukdana, Sabtu (12/12).
Pelatihan pengolahan mangga diikuti 20 mahasiswa STIDKINU Indramayu dengan menghadirkan instruktur dari Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Bogor Hospitality Institute (BHI), Syarofin Arby.

Ketua STIDKI NU Indramayu, Supendi Samian kepada NU Online Jabar, Senin (14/12) menjelaskan, pelatihan pengolahan mangga adalah salah satu wujud kerjasama antara STIDKINU dengan Indramayu Institute.

“STIDKI NU bertekad menuju kampus merdeka dan merdeka belajar. Meskipun kami kampus berbasis dakwah, namun kami ingin melakukan pengembangan ke berbagai sektor. Di antaranya sektor produktif berupa pengembangan potensi lokal, yakni buah mangga, untuk diolah menjadi berbagai produk dengan nilai ekonomi yang lebih tinggi,” ungkap Supendi.

Selain itu menurut Supendi, STIDKINU Indramayu adalah kampus penelitian sosial dan kewirausahaan yang unggul, inovatif dan berbudaya. Bekerja sama dengan Indramayu Institute, menyelenggarakan pelatihan pengelolaan mangga  sebagai produk unggulan Indramayu untuk memberikan life skill dan membangun jiwa kewirausahaan mahasiswa.

Para mahasiswa yang mengikuti pelatihan, nampak antusias melakukan praktek pembuatan pudding, juice, dodol, dan saipo basah. Sedmua berbahan dasar mangga.

“Mangga sebenarnya bahan baku yang bisa diolah menjadi berbagai produk yang bernilai ekonomi tinggi. Namun untuk sementara, kami hanya memberikan pelatihan beberapa jenis produk saja. Para mahasiswa diharapkan bisa mengembangkan produk tersebut untuk dijadikan ladang bisnis, baik dalam sekala usaha kecil maupun usaha yang lebih besar,” ujar Syarofin Arby.

Sementara salah seorang mahasiswi STIDKI NU Indramayu, Ana Jahirah mengaku sangat senang bisa mengikuti pelatihan tersebut, karena dirinya mendapat pengetahuan tentang berbagai produk yang bisa diolah dari mangga.

“Selama ini, ketika musim mangga tengah mencapai puncaknya, harga mangga sangat murah. Dengan mengetahui berbagai produk yang bisa diolah, saya bertekad untuk mulai mempraktekkannya di rumah. Semoga nanti bisa jadi lahan usaha baru bagi saya,” ujar Ana.

Mahasiswa lainnya Aas Tarmidzi juga mengaku sangat bersemangat mengikuti pelatihan, karena materi yang disampaikan sangat menarik, tidak banyak teori namun langsung praktek.

“Pelatihan ini menjadi bekal bagi saya untuk melakukan pemberdayaan masyarakat. Ilmu yang didapat dari sini, bisa langsung ditularkan kepada masyarakat. Harapannya nanti akan banyak bermunculan berbagai produk olahan mangga di Indramayu. Jangan sampai kita dikenal dengan Kota Mangga, tetapi produk olahannya tidak dikenal di pasaran,” pungkas Aas.

Pewarta: Iing Rohimin
Editor: Iip Yahya


Editor:

Daerah Terbaru