• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Liqous Syawal PCNU Kota Bogor, Rais Syuriah: NU Dijaga oleh Waliyullah​​​​​​​

Liqous Syawal PCNU Kota Bogor, Rais Syuriah: NU Dijaga oleh Waliyullah​​​​​​​
Liqous Syawal PCNU Kota Bogor, Rais Syuriah: NU Dijaga oleh Para Waliyulloh​​​​​​​. (Foto: Abdul Mun'im Hasan).
Liqous Syawal PCNU Kota Bogor, Rais Syuriah: NU Dijaga oleh Para Waliyulloh​​​​​​​. (Foto: Abdul Mun'im Hasan).

Bogor, NU Online Jabar
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Bogor menggelar Halal Bi Halal yang bertempat di Aula Pondok Pesantren Alawiyah Kota Bogor pada Senin (30/5) malam. Rais Syuriah PCNU Kota Bogor KH Musttofa Abdullah bin Nuh menjelaskan, Liqous Syaw atwal yang merupakan pertemuan di bulan Syawal pasca Ramadhan.


"NU ini adalah Haeah (هيئة) atau Jam'iyah (جمعية) yang didirikan oleh Alim ulama juga di jaga oleh para waliyullah. kita ketahui kebanyakan Ulama bergabungnya di Nahdlatul Ulama," jelas Kiai yang merupakan putra Tokoh NU Kota Bogor, Mama Abdullah bin Nuh. 


" والله الموّفق إلى أقوام الطريق, Walaupun di NU banyak konflik tetapi tetap menarik, Segala sesuatu akan indah pada waktunya. Mari kita bergembira bahagia di acara Halal Bi Halal ini, " kelakarnya dan mengakhiri Khutbah Iftitah. 


Pejabat Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Bogor Ir H Edi Nurokhman mengungkapkan, salah satu tugas pengurus NU yakni menjaga, mempertahankan dan melestarikan tradisi dan amaliah Ahlussunnan wal Jamaah.


"Tidak sekedar hanya rutinitas saja, yakni meninggalkan legasi yang bermanfaat untuk warga Nahdlatul Ulama," Ujar Insiyur lulusan ITB Bandung. 


Dalam kesempatan yang sama, Camat Tanah Sareal, Sahib Khan menyampaikan bahwa Nahdlatul Ulama adalah organisasi terbesar yang hendaknya banyak memberikan kontribusi yang nyata, seperti halnya para Ulama pendahulu.


"PCNU Kota Bogor semoga terus berkembang memberikan kemanfaatan, sebagai Organisasi Islam terbesar, bisa memberikan ide gagasan, untuk NKRI saat ini," tuturnya.


Selain itu, Tausiyah Halal Bi Halal disampaikan oleh KH KH Ahmad Roidi Al-Farisi yang merupakan Ketua PCNU Kota Banjar. "Dengan ijin Allah SWT, malam terakhir Syawal ini kita dapat melaksanakan Halal Bi Halal (HBH), mudah-mudahan dapat memberikan keberkahan kepada kita amin," jelasnya.


Kiai Ahmad Roidi Al-Farisi menjelaskan, tradisi Halal Bi Halal ini adalah produk asli dari Mbah Kiai Abdul Wahab Hasbullah, yang pada saat itu kondisi Negara kita sedang dilanda konflik internal,


"Tokoh NU hadir memberikan solusi yang jitu sehingga dapat mengeratkan seluruh elemen bangsa. Halal Bi Halal, istilah ini muncul saat terjadinya gejolak eksekutif dan legislatif, Presiden Sukarno datang ke Kiai NU,"


Ia mengutip salah satu Hadits Nabi Muhammad SAW:


صِلْ مَنْ قَطَعَكَ وَأَعْطِ مَنْ حَرَمَكَ وَأَعْرِضْ عَمَّنْ ظَلَمَكَ


"Sambunglah orang yang memutuskan hubungan denganmu, berilah kepada orang yang tidak memberi kepadamu, dan berpalinglah dari orang yang berbuat zalim kepadamu." (HR Ahmad).


"Moment apa setelah gejolak, setelah didiskusikan, silaturahmi saat itu asing, HBH dari Mbah Kiai Abdul Wahab Hasbullah, presiden menyetujuinya. NU tidak pernah lepas kontribusinya untuk  NKRI," tegasnya.


Menurutnya, saat ini Tawasul hampir hampir hilang. Kiai ahmad Roidi Al-Farisi mengingatkan agar pengurus NU harus mengerti salah satu ayat dalam surat Al Maidah ayat 35:


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ. (المائدة: ٣٥)


Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan atau wasilah yang mendekatkan diri kepada-Nya, dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan.” (QS. al Maidah: 35)


"Carilah wasilah, dalam tafsir Thobari, untuk menghubungkan ruhaniyah, makna al-Wasilah sesuatu yang diharapkan adalah rida Allah, dengan kaidah sesuatu yang menghantarkan wajib maka jadi wajib, untuk mengetahui sahnya wudhu adalah ilmu, sholat harus sah wudhunya. Maka menjadi pengurus NU adalah sebagai wasilah mempertahankan nilai nilai Aswaja An-Nahdliyah, mempertahankan tradisi yang jelas baiknya sesuai Al-Qur'an dan Hadist," jelasnya.


"Dengan hadirnya kita di sini semoga diakui Menjadi santrinya Hadrotus Syekh Mbah Hasyim Asyari, tentunya dengan berkontribusi untuk NU. Dan mendapatkan limpahan berkah," pungkasnya. 


Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Al-Alawiyah KH Alwi selaku shohibul wilayah berterima kasih kepada seluruh yang hadir dalam rangka Halal Bi Halal PCNU Kota Bogor di kediamannya.


Perlu diketahui, acara HBH dihadiri para pengurus jajaran PCNU Kota Bogor, MWCNU se-Kota Bogor, Banom se-Kota Bogor. Kegiatan HBH dimulai dengan pembacaan Tawasul oleh KH Ahmad Firdaus, pembacaan Maulid Nabi Muhammad Saw dengan diiringi Hadroh oleh Santri Al-Alawiyah, Qori oleh Ustadz Sahrul pengurus MWCNU Bogbar, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Yalal wathon serta diakhiri dengan doa oleh KH Fuat Fitri Fakhrurozi. 


Pewarta : Abdul Mun'im Hasan
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Daerah Terbaru