KH Abdul Aziz Masthuro Jelaskan Ketentuan Haul Masyaikh Al-Masthuriyah yang Berlangsung Pekan Depan

Bandung, NU Online Jabar 
Haul pendiri Pondok Pesantren Al-Masthuriyah Kabupaten Sukabumi, KH Muhammad Masthuro, dan para masyaikh akan berlangsung pekan depan dengan ketentuan berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, haul kali ini berlangsung pada situasi pandemi Covid-19. 

Pengasuh Pondok Pesantren Al-Masthuriyah KH Abdul Aziz Masthuro menyampaikan hal itu melalui video yang disebarluaskan para alumni Pondok Pesantren Al-Masthuriyah melalui media sosial. 

“Pada tahun ini, sehubungan situasi dan kondisi masih pandemi kita tetap menjaga protokol kesehatan, apa pun yang kita laksanakan termasuk haul atau mendoakan orang tua kita,” ungkap Kiai Aziz.  

Kiai Aziz menyampaikan ketentuan haul tahun ini, pertama, khusus jamaah pengajian ibu-ibu hari Jumat akan berlangsung pada Jumat siang 12 Maret tanpa pengundang pihak lain.  Kedua, khusus jamaah pengajian bapak-bapak hari Sabtu akan dilaksanakan pada Sabtu 13 Maret.  

Untuk santri putra dan putri, lanjutnya, dilaksanakan Jumat malam 12 Maret. Santri putra melaksanakannya di masjid, sedangkan santri di asrama masing-masing dipimpin ibu asrama.  

“sedangkan untuk keluarga juga tidak dikondisikan. Keluarga silakan berziarah ke maqbarah almarhum juga tidak dikondisikan. Artinya, silakan dengan niat masing-masing dipimpin pribadi masing-masing dan keluarga Al-Masthuriyah yang berada di luar Al-Masthuriyah itu pun apakah akan haul di tempat masing-masing, di rumah masing-masing, atau datang ke Al-Masthuriyah itu dipersilakan,” jelasnya. 

Kiai Aziz juga menyatakan agar para alumni Al-Masthuriyah melaksanakan haul, tapi dilakukan dari tempat masing-masing. 

“Itulah tanggung jawab saya pada saat haul ini, bukan berarti tidak takzim atau apa, hanya kita mengkondisikan menjaga protokol kesehatan,” pungkasnya. 

Haul yang dilaksanakan Al-Masthuriyah tiap tahun tersebut adalah mendoakan KH Muhammad Masthuro, Umi Hj. Siti Hafsoh (istri KH Muhammad Masthuro), Al Habib Habib Syekh bin Salim Al-Athas, KH. E. Fakhruddin Masthuro, KH Syihabuddin Masthuro serta almarhumin keluarga besar guru di Al-Masthuriyah.
 
Pewarta: Abdullah Alawi