Daerah Lipsus Covid-19

Dari Haul Ajengan Mumun Sariwangi, Ketenangan Hati Penting dalam Hadapi Covid-19

Senin, 30 November 2020 | 07:00 WIB

Dari Haul Ajengan Mumun Sariwangi, Ketenangan Hati Penting dalam Hadapi Covid-19

Ketua yayasan Al-Hamidiyah H Nandang AH, MSi. (Foto: NU Online Jabar/Sahal)

Kabupaten Tasikmalaya, NU Online Jabar
Pesantren Al-Hamidiyah Cipancur Sirnasari Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya, didirikan pada tahun 1969 oleh almaghfurlah KH Mumun Abdul Mu'in. Ajengan Mumun merupakan santri Cipasung yang menikah dengan Hj Siti Zaenab, putri dari Abah Ruhiat. Haul dilaksanakan secara terbatas dengan protokol kesehatan.
"Haul tahun ini berbeda, karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan,” ujar KH Ahmad Busrol Karim dalam sambutan atas nama keluarga. “Biasanya diselenggarakan bersamaan dengan silaturahmi alumni dan orang tua. Namun demi kemaslahatan bersama, haul hanya dihadiri oleh santri serta masyarakat sekitar. Alumni dan orang tua dimohon untuk melaksanakan tahlil di daerahnya masing-masing," lanjutnya.

Ketua Yayasan Al-Hamidiyah H Nandang menjelaskan bahwa ketenangan hati sangat diperlukan dalam menghadapi Covid-19 ini.

“Karen Sariwangi masuk zona merah, maka kita harus lebih apik. Disiplin cuci tangan, pakai masker, dan jaga jarak. Namun, tidak perlu panik dengan kondisi ini. Ketenangan hati sangat menentukan,” jelasnya.

Ajengan Nandang juga menambahkan bahwa dari pengalaman keluarganya yang dinyatakan positif Covid-19, ketenangan hati menjadi kunci kesembuhannya. 

“Awalnya kami juga merasa tegang,” papar Ajengan Nandang. “Tapi karena kami tidak merasakan gejala (OTG), maka kami berusaha tenang dengan memperbanyak ibadah dan berdoa,” lanjutnya.

Dalam situasi wabah yang meluas seperti ini, menurut Ajengan Nandang, yang terkena Covid maupun yang belum, harus selalu ingat pada Allah SWT. 
“Perbanyak baca wirid, sholawat, dan berdoa. Amaliah ini sangat baik dalam menghadapi Covid-19,” pungkasnya.

Pewarta: Sahal
Editor: Iip Yahya