• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Daerah

Lipsus Covid-19

Upaya Pesantren di Indramayu Hadapi Klaster Penyebaran Covid-19

Upaya Pesantren di Indramayu Hadapi Klaster Penyebaran Covid-19
Pertemuan Pengurus Pesantren bersama orang tua santri didampingi oleh GTTP Covid-19 dan staf Puskesmas. (NU Online Jabar/Yahya Anshori)
Pertemuan Pengurus Pesantren bersama orang tua santri didampingi oleh GTTP Covid-19 dan staf Puskesmas. (NU Online Jabar/Yahya Anshori)

Indramayu, NU Online Jabar
Sebuah pesantren di Indramayu Barat yang dinyatakan sebagai klaster baru penyebaran Covid-19. Hal ini diungkapkan Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Indramayu, Deden Boni Koswara, Kamis (26/11). 
“Sebuah pesantren di wilayah Indramayu Barat tekonfirmasi positif sebanyak 28 orang. Kami memberikan advise untuk KBM tatap muka diberhentikan, melakukan pemantauan terhadap kesehatan yang terkonfirmasi, dan memberikan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan. Juga meminta pengurus untuk lebih menggalakkan disiplin Prokes 3M. Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun atau handsanitiser. Begitu pula perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),” ungkap Deden.

Kontributor NU Online Jabar langsung mendatangi pesantren tersebut. Demi menjaga nama baik dan tidak menimbulkan kepanikan serta stigma buruk, pihak pesantren berkeberatan untuk dipublikasikan nama lembaganya. Namun mereka memastikan terus berupaya dengan sekuat tenaga agar para santri dan tenaga pengajar yang terkonfirmasi positif Covid-19, segera tertangani dengan baik serta bisa segera sembuh.

Berbagai upaya saat ini tengah dilakukan pihak pesantren, bekerjasama dengan GTPP Covid-19 Indramayu dan Puskesmas terdekat. Pesantren ini telah melakukan pemisahan terhadap santri yang positif dengan para santri yang sehat.

“Awalnya kami berharap agar para santri dan tenaga pengajar yang positif tersebut, segera dirujuk ke rumah sakit pemerintah. Namun beberapa rumah sakit rujukan Covid-19 tidak siap. Ruangan dan tempat tidurnya sudah penuh. Sambil menunggu kesiapan pemerintah, maka kami sepakati bersama GTPP Covid-19 Indramayu, untuk dilakukan isolasi mandiri di pesantren,” ungkap seorang pengurus pesantren yang meminta namanya tidak dipublikasikan. 

Selain melakukan isolasi mandiri dengan menggunakan ruangan khusus yang terpisah dengan santri yang masih sehat, pihak pesantren juga langsung melakukan rapat dengan para wali santri, untuk menenangkan mereka juga mengambil kesepakatan bersama untuk membantu penanganan di pesantren.

“Orang tua wali santri tentu saja kaget dan panik. Namun setelah kita undang rapat dan diberikan penjelasan secara gamblang, ahirnya mereka tenang. Sekarang yang terpenting bagi kita adalah bagaimana melakukan upaya penanganan cepat. Di antaranya dengan melakukan test-swab lanjutan terhadap seluruh santri, tenaga pengajar, dan yang terkait dengan pesantren ini,” tutur pengurus pesantren.

Sementara untuk membantu pesantren, saat ini Puskesmas dan warga masyarakat sekitar pesantren bahu membahu berpartisipasi membantu menyiapkan kebutuhan santri yang sedang melakukan isolasi mandiri tersebut. 

“Kondisi pesantren sudah dihentikan semua kegiatan rutin seperti sekolah dan mengaji. Santri beribadah di bilik masing-masing dan tidak diperkenankan keluar hingga 14 hari ke depan,” jelas pengurus pesantren.

Dalam hal penanganan menghadapi Covid 19 ini, pihak pesantren yang terdampak mengharapkan Pemerintah Kabupaten Indramayu  pro aktif memberikan bantuan logistik karena pesantren dalam kondisi lockdown. 

“Hasil swab yang tidak begitu cepat dan dilaporkan secara bertahap, juga harus menjadi antisipasi tersendiri bagi kami, agar tidak terjadi penyebaran yang lebih banyak lagi,” ungkapnya.

Pihak pesantren optimis para santri yang positif dapat pulih kembali, karena rata-rata yang dinyatakan terinveksi virus korona itu tidak menunjukkan gejala (OTG).
“InsyaAllah semuanya akan baik-baik saja. Yang terpenting adalah kita bekerja cepat dengan penanganan terbaik dan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu. Kami berdoa semoga dalam waktu cepat, semua yang positif akan kembali negatif dan sehat seperti sediakala,” pungkasnya.

Pewarta : Yahya Ansori
Editor : Iing Rohimin


Editor:

Daerah Terbaru