13 Ranting Bergotong-royong Tanggung Biaya Konfercam MWCNU Pacet
Jumat, 2 Oktober 2020 | 14:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Seluruh ranting NU di kecamatan Pacet bersepakat melakukan iuran untuk membiayai pelaksanaan konferensi kecamatan MWCNU Kecamatan Pacet. Kesepatakan tersebut muncul pada pra-konfercam yang berlangsung di Sekretariat MWCNU Pacet, Kampung Sekesalam, Desa Pangauban, Kamis (1/10).
Menurut Ketua MWCNU Pacet KH Abdul Ghani seluruh ranting mengikuti musyawarah tersebut, yaitu Ranting NU Cikawao, Cikitu, Cinanggela, Cipeujeuh, Girimulya, Mandalahaji, Maruyung, Mekarjaya, Mekarsari, Nagrak, Pangauban, Sukarame. Hanya satu ranting yang berhalangan, yakni Tanjungwangi.
Pengasuh Pondok Pesantren Darun Ni’am Maruyung ini, seluruh ranting menyepakati untuk turut membiayai pelaksanaan konfercam. Masing-masing akan iuran sebesar sejuta Rupiah.
“Konfercam akan berlangsung di Pondok Pesantren Badrul Ulum Sinapeul pada tanggal 22 Oktober, di pesantren Rais Syuriyah MWCNU Pacet, KH Masluh Sakandari,” katanya selepas memimpin rapat pra-konfercam.
Ketua Panitia Konfercam MWCNU Pacet A. Hasan Nurhuda, untuk menutupi kebutuhan penyelenggaraan konfercam, panitia menerima sumbangan dari para muhibin NU.
Sebetulnya, MWCNU ingin pada pembukaan Konfercam sekaligus peresmian sekretariat MWCNU. Namun, sekretariat yang dibangun selama 5 tahun tersebut belum selesai secara sempurna, masih membutuhkan biaya pembangunan sekitar Rp100 juta.
Oleh karena itu, MWCNU prioritas menyelenggarakan konfercam terlebih dahulu. Pembangunan sekretariat bisa dilanjutkan pada kepengurusan mendatang.
Pewarta: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Bangkitkan Semangat Wirausaha, Talk Show di Cirebon Ajak Perempuan Muda Jadi Pelaku Ekonomi Mandiri
2
Angkatan Pertama Beasiswa Kelas Khusus Ansor Lulus di STAI Al-Masthuriyah, Belasan Kader Resmi Menyandang Gelar Sarjana
3
PBNU Serukan Penghentian Perang Iran-Israel, Dorong Jalur Diplomasi
4
Kuota Haji 2026 Baru Akan Diumumkan pada 10 Juli 2025, Kemenag Masih Tunggu Kepastian
5
Koleksi Manuskrip Warisan Ulama Sunda, KH Enden Ahmad Muhibbuddin Jadi Rujukan Tim Peneliti Naskah Nusantara
6
Pengembangan Karakter Melalui Model Manajemen Manis
Terkini
Lihat Semua