• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Daerah

Nahdliyin Bekasi Utara Ziarahi Pendiri NU Bekasi KH Muchtar Tabrani

Nahdliyin Bekasi Utara Ziarahi Pendiri NU Bekasi KH Muchtar Tabrani
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Bekasi Utara melakukan ziarah ke makam muassis (pendiri) NU Bekasi almaghfurllah KH Muchtar Tabran (Foto: NU Online Jabar/Syamsul Badri Islamy)
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Bekasi Utara melakukan ziarah ke makam muassis (pendiri) NU Bekasi almaghfurllah KH Muchtar Tabran (Foto: NU Online Jabar/Syamsul Badri Islamy)

Bekasi, NU Online Jabar
Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Bekasi Utara melakukan ziarah ke makam muassis (pendiri) NU Bekasi almaghfurllah KH Muchtar Tabrani di Pondok Pesantren Annur, Perwira, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Sabtu (15/ 8).

Ketua MWCNU Bekasi Utara Ustadz M. Nur Choliq mengatakan, ziarah makam para muassis, ulama, kiai, di Kota Bekasi merupakan agenda pertama pasca konferensi MWCNU Bekasi Utara beberapa pekan lalu.

“Selain tabarukan, tujuannya adalah agar para calon pengurus baru MWCNU Bekasi Utara kompak dan solid,” kata Nur Choliq. 

Soliditas di tubuh organisasi yang dipimpinnya menjadi penting sebab menurut dia tantangan NU ke depan semakin berat. Di Kota Bekasi, kata dia, ada kelompok-kelompok yang merasa paling Islam. Mereka gemar mengkafirkan dan menyesatkan saudara sesama Muslim.

“Maka kita harus rapatkan barisan, satukan niat, li i'lai kalimatillah melalui Nahdlatul Ulama,” ujar alumnus Pondok Pesantren Ziyadatul Mubtadien, Cakung, Jakarta Timur itu.

Ia berpesan di dalam NU sendiri agar tidak terkontaminasi mirip paham “takfiri” merasa paling NU dan selainnya “kurang NU”. Sebab hal itu merupakan bentuk kesombongan. Kesombongan semacam itu kerap membawa kita pada kehancuran. 

“Perjuangan bisa lewat banyak jalan; yang punya ilmu dengan ilmunya, yang punya harta dengan hartanya, yang punya kekuasaan dengan kebijakannya, yang punya tenaga dan waktu dengan tenaga dan waktu, yang tidak memiliki semuanya maka dengan doa.

Sebelumnya, MWCNU Bekasi Utara berziarah ke makam Syekh Muhammad Suhaimi, guru KH Noer Alie, di daerah Marga Mulya, Bekasi Utara. 

Pada kesempatan itu, Nur Choliq mewanti-wanti agar generasi muda tidak menjadi generasi yang lupa sejarah. 

Sementara itu, Sekretaris PCNU Kota Bekasi Ust. Ayi Nurdin menjelaskan, KH Muchtar Tabrani adalah Rais Syuriyah pertama PCNU Kota Bekasi jauh sebelum kemerdekaan. Bahkan, embrio NU di Kota dan Kabupaten Bekasi adalah Bekasi Utara. Maka spirit itulah yang seyogianya diwarisi oleh jajaran pengurus MWC NU Bekasi Utara. 

Pewarta: Syamsul Badri Islamy
Editor: Abdullah Alawi 

 


Editor:

Daerah Terbaru