Nasional

Kemenag Evaluasi Menu Katering Haji, Tingkatkan Cita Rasa Nusantara dan Gunakan Bahan Baku Indonesia

Sabtu, 12 Oktober 2024 | 14:00 WIB

Kemenag Evaluasi Menu Katering Haji, Tingkatkan Cita Rasa Nusantara dan Gunakan Bahan Baku Indonesia

Direktur Layanan Haji Luar Negeri Subhan Cholid. (Foto: Kemenag)

Bandung, NU Online Jabar
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama (Kemenag) menggelar evaluasi terkait pelayanan katering jamaah haji di Arab Saudi untuk musim haji tahun 1445 H/2024 M. Dalam rapat tersebut, salah satu fokus utama adalah meningkatkan cita rasa nusantara pada menu yang disajikan serta penggunaan bahan baku yang berasal dari Indonesia.


Evaluasi ini dikemas dalam bentuk Focus Group Discussion (FGD) bertajuk "Penyusunan Kebijakan, Rencana Kerja, dan Peningkatan Pelayanan di Arab Saudi" sebagai bagian dari persiapan penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M. 


Acara berlangsung di Kota Bogor dengan melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Subhan Cholid, Mudir BPKH Limited, Iman Ni'matullah, dan perwakilan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Kesehatan, serta Poltek NHI.


Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Subhan Cholid, menegaskan pentingnya mempertahankan cita rasa nusantara dalam penyediaan menu katering bagi jamaah haji. Ia berharap ke depannya semakin banyak menu dan bumbu yang diimpor langsung dari Indonesia agar rasanya tetap autentik dan sesuai dengan selera jamaah.


“Kami akan mempertahankan menu dengan cita rasa nusantara untuk penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M. Kami berharap lebih banyak bumbu dan bahan baku yang diimpor dari Indonesia, sehingga rasanya serupa dengan yang ada di tanah air,” kata Subhan pada Kamis (10/10/2024), seperti yang dikutip dari laman resmi Kemenag.


Selain mempertahankan cita rasa, Subhan juga menekankan pentingnya memastikan asupan gizi jamaah tetap terpenuhi, dengan penambahan kebutuhan nutrisi seperti buah dan susu.


“Standar gizi harus tetap terpenuhi sesuai dengan bahan baku yang tersedia. Kami juga mendiskusikan kemungkinan penambahan kebutuhan gizi jamaah seperti buah, susu, dan lainnya,” lanjutnya.


Subhan melihat adanya peluang besar bagi pengusaha Indonesia dalam penyediaan bahan baku untuk katering haji,
mengingat tingginya jumlah jamaah haji dan umrah setiap tahunnya.


“Ini adalah peluang besar bagi pengusaha Indonesia untuk mengekspor bahan baku lokal. Setiap tahun, lebih dari 200 ribu jamaah haji dan sekitar satu juta jamaah umrah berangkat,” tambahnya.


Sementara itu, Mudir BPKH Limited, Iman Ni'matullah, memberikan apresiasi terhadap layanan katering yang disediakan oleh Ditjen PHU. Ia menyampaikan bahwa umpan balik dari jamaah terhadap layanan katering pada tahun 2024 sangat positif.


“Alhamdulillah, melalui aplikasi Kawal Haji, banyak jamaah memberikan komentar positif terhadap layanan katering tahun ini. Kami sangat mengapresiasi kinerja tim katering haji,” ujarnya.


Iman juga menyatakan komitmennya untuk mendukung pasokan bumbu masakan Indonesia selama harganya sesuai dan kualitasnya terjamin. Hal ini sejalan dengan amanat Undang-Undang No 34 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Keuangan Haji yang bertujuan meningkatkan kualitas penyelenggaraan haji serta manfaatnya bagi umat.


“Mudah-mudahan April tahun depan, kita sudah benar-benar siap,” tandasnya.


Dengan evaluasi dan perencanaan ini, diharapkan pelayanan katering haji tahun mendatang akan semakin baik, tidak hanya dalam hal cita rasa, tetapi juga pemenuhan gizi dan penggunaan bahan baku lokal.