Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya

Hikmah

Wahn; Rakus dan Berebut Kenikmatan Kini dan di Sini

Wahn; Rakus dan Berebut Kenikmatan Kini dan Disini

Tadi pagi ada tamu untuk silaturahim. Dalam obrolan ke sana ke mari tentang realitas bangsa muslim terbesar di dunia ini yang tanpa henti saling berebut kenikmatan diri dan membiarkan orang lain terluka. Lalu dia bertanya apa masalahnya dan bagaimana seharusnya.


Aku hanya bilang : Ada sebuah hadits Nabi yang sangat menarik dan penting untuk direnungkan oleh kita bersama.


Baca Juga:
Dekan FDK UIN Bandung: Beragama Secara Sadar agar Islam Hadir sebagai Rahmat Seluruh Alam


قال رسول الله صلى الله عليه وسلم يوشك الأمم أن تداعى عليكم كما تداعى الأكلة إلى قصعتها فقال قائل ومن قلة نحن يومئذ قال بل أنتم يومئذ كثير ولكنكم غثاء كغثاء السيل ولينزعن الله من صدور عدوكم المهابة منكم وليقذفن الله في قلوبكم الوهن فقال قائل يا رسول الله وما الوهن قال حب الدنيا وكراهية الموت.


Nabi bersabda: "(wahai kaum muslimin) Kelak bangsa-bangsa di dunia akan memperebutkan kalian, bagaikan memperebutkan makanan di atas piring.


Sahabat bertanya : “Apakah karena saat itu jumlah kami sedikit, wahai utusan Tuhan”.?.


Nabi menjawab : tidak, kalian justeru saat itu mayoritas. Sayangnya kalian bagaikan buih. Musuh-musuh kalian sudah tak lagi takut terhadap kalian. Karena kalian ditelikung oleh penyakit “wahan”.


Sahabat bertanya lagi :”apakah “wahan”itu, wahai Nabi?.


Baca Juga:
Udunan Nahdliyin Capai Setengah Miliar, MWCNU Banyuresmi Garut Kini Miliki Kantor Sekretariat


Beliau menjawab : “cinta (rakus) terhadap dunia dan tak lagi ingat kematian”.


Itu bermakna kalian senang dan berambisi memeroleh kenikmatan harta benda dan kekuasaan. Aku melihat, mereka "mantuk-mantuk", mengangguk-angguk.


KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU

Editor: M. Rizqy Fauzi

Artikel Terkait