Pra-Rakerwil, Fatayat NU Jabar Dengar Pendapat dan Harapan 27 Pimpinan Cabang
Kamis, 27 Agustus 2020 | 16:48 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Ketua Pimpinan Wiliyah Fatayat NU Jawa Barat Hirni Kifa Hazefa mengatakan belum tiga minggu dilantik, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan seluruh pengurus Pimpinan Cabang Fatayat NU di 27 kabupaten dan kota.
"PW Fatayat NU baru selesai menggelar acara Deep Talk Pra-Rakerwil melalui Zoom meeting sebanyak 4 sesi yang terpisah dan diikuti secara berurutan oleh para ketua PC Fatayat NU se-jawa Barat,” katanya kepada NU Online Jabar, Kamis (27/8)
Cucu KH Zainal Musthafa Singaparna menjelaskan, selain ketua, acara itu diikuti tim sekretaris, tim bendahara, 7 bidang yaitu bidang organisasi kaderisasi, dakwah, ekonomi, kesehatan dan lingkungan hidup, hukum politik dan advokasi, sosial seni dan budaya, penelitian dan pengembangan.
“Acara diakhiri dengan deep talk sesi terakhir bersama 6 kordinator daerah se-Jawa Barat,” katanya.
Menurut Hirni acara dinamai dengan istilah deep talk atau ngobrol secara mendalam. Hal ini sangat urgent dilakukan dalam mengawali ikhtiar pembenahan organisasi agar menjadi lebih baik.
Pada sesi ini, lanjutnya, kita semua bisa saling mendengarkan apa yang diharapkan para ketua PC yang harus dilakukan oleh PW Fatayat NU Jabar masa khidmah 2020-2025 dalam merencanakan dan menjalankan programnya selama 5 tahun ke depan.
“Pengurus PW harus meluangkan waktu mendengarkan kondisi, hambatan, kebutuhan, peluang dan harapan PC Fatayat NU se-Jawa Barat. Kegiatan deep talk sangat berarti banyak karena menjadi bahan rakerwil yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat,” lanjutnya.
Kewajiban PW pada kepengurusan baru ini, sambungnya, adalah mengenal kondisi kepengurusan PC Fatayat se-Jabar mulai dari status SK dan kebijakan yang diambil di era pandemi. Juga menyisir dan memastikan status PAC dan PR yang sudah terbentuk diaktifkan, yang sudah aktif dikembangkan, dan yang sudah berkembang dilejitkan potensinya. Hal ini menjadi prioritas program di tahun pertama untuk menuntaskan konsolidasi internal dan membenahi struktur organisasi yang kokoh.
“Setelah ini, kami mempersiapkan dan mengolah gagasan-gagasan ini menjadi program yang magnetis plus realistis karena akan ditunjang oleh tim riset Fatayat NU sehingga program ini bisa sesuai dengan kebutuhan dan terukur dalam upaya pengembangan organisasi baik dalam dimensi Fatayat NU sebagai organisasi kaderisasi maupun dimensi penguatan terhadap terpenuhinya hak-hak perempuan dalam setiap unsur kehidupan,” jelasnya. “Semoga soliditas Fatayat NU Jawa Barat yang terbangun menjadi modal besar bersatunya perempuan muda NU yang mandiri dan menorehkan prestasi,” pungkasnya.
Pewarta: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Barak Militer Vs Pesantren
2
Jejak Perjuangan KH Muhammad asal Garut: Dari Membangun Pesantren hingga Menjaga NU
3
Dialog Refleksi Harlah ke-70, IPPNU Tasikmalaya Tegaskan Peran Strategis Perempuan dalam Pendidikan dan Kepemimpinan
4
Pesantren Karangmangu Bertaraf Nasional, Cetak Puluhan Khatimin dari Berbagai Daerah
5
BPBD Jabar Siap Tangani Bencana Alam di Bandung Barat, Karawang, dan Bekasi
6
IPPNU Kota Banjar Kunjungi Dinas Sosial, Bahas Kasus Sosial dan Penguatan Ketahanan Keluarga
Terkini
Lihat Semua