• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 7 Mei 2024

Warta

Pra-Rakerwil, Fatayat NU Jabar Dengar Pendapat dan Harapan 27 Pimpinan Cabang

Pra-Rakerwil, Fatayat NU Jabar Dengar Pendapat dan Harapan 27 Pimpinan Cabang
Deep Talk Pra-Rakerwil PW Fatayat NU Jabar dengan 27 PC Fatayat NU melalui Zoom meeting
Deep Talk Pra-Rakerwil PW Fatayat NU Jabar dengan 27 PC Fatayat NU melalui Zoom meeting

Bandung, NU Online Jabar
Ketua Pimpinan Wiliyah Fatayat NU Jawa Barat Hirni Kifa Hazefa mengatakan belum tiga minggu dilantik, pihaknya telah melakukan komunikasi dengan seluruh pengurus Pimpinan Cabang Fatayat NU di 27 kabupaten dan kota.  

"PW Fatayat NU baru selesai menggelar acara Deep Talk Pra-Rakerwil melalui Zoom meeting sebanyak 4 sesi yang terpisah dan diikuti secara berurutan oleh para ketua PC Fatayat NU se-jawa Barat,” katanya kepada NU Online Jabar, Kamis (27/8)

Cucu KH Zainal Musthafa Singaparna menjelaskan, selain ketua, acara itu diikuti tim sekretaris, tim bendahara, 7 bidang yaitu bidang organisasi kaderisasi, dakwah, ekonomi, kesehatan dan lingkungan hidup, hukum  politik dan advokasi, sosial seni dan budaya, penelitian dan pengembangan.

“Acara diakhiri dengan deep talk sesi terakhir bersama 6 kordinator daerah se-Jawa Barat,” katanya. 

Menurut Hirni acara dinamai dengan istilah deep talk atau ngobrol secara mendalam. Hal ini sangat urgent dilakukan dalam mengawali ikhtiar pembenahan organisasi agar menjadi lebih baik. 

Pada sesi ini, lanjutnya, kita semua bisa saling mendengarkan apa yang diharapkan para ketua PC yang harus dilakukan oleh PW Fatayat NU Jabar masa khidmah 2020-2025 dalam merencanakan dan menjalankan programnya selama 5 tahun ke depan. 

“Pengurus PW harus meluangkan waktu mendengarkan kondisi, hambatan, kebutuhan, peluang dan harapan PC Fatayat NU se-Jawa Barat. Kegiatan deep talk sangat berarti banyak karena menjadi bahan rakerwil yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat,” lanjutnya.

Kewajiban PW pada kepengurusan baru ini, sambungnya, adalah mengenal kondisi kepengurusan PC Fatayat se-Jabar mulai dari status SK dan kebijakan yang diambil di era pandemi. Juga menyisir dan memastikan status PAC dan PR yang sudah terbentuk diaktifkan, yang sudah aktif dikembangkan, dan yang sudah berkembang dilejitkan potensinya. Hal ini menjadi prioritas program di tahun pertama untuk menuntaskan konsolidasi internal dan membenahi struktur organisasi yang kokoh.

“Setelah ini, kami mempersiapkan dan mengolah gagasan-gagasan ini menjadi program yang magnetis plus realistis karena akan ditunjang oleh tim riset Fatayat NU sehingga program ini bisa sesuai dengan kebutuhan dan terukur dalam upaya pengembangan organisasi baik dalam dimensi Fatayat NU sebagai organisasi kaderisasi maupun dimensi penguatan terhadap terpenuhinya hak-hak perempuan dalam setiap unsur kehidupan,” jelasnya. “Semoga soliditas Fatayat NU Jawa Barat yang terbangun menjadi modal besar bersatunya perempuan muda NU yang mandiri dan menorehkan prestasi,” pungkasnya. 

Pewarta: Abdullah Alawi 
 


Editor:

Warta Terbaru