• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 28 Juni 2024

Ubudiyah

Takbir Muqayyad, Takbir yang Dikumandangkan Khusus di Hari Tasyrik dan Idul Adha

Takbir Muqayyad, Takbir yang Dikumandangkan Khusus di Hari Tasyrik dan Idul Adha
Takbir (Ilustrasi: AM)
Takbir (Ilustrasi: AM)

Hari raya idul adha atau hari raya kurban merupakan hari raya akbar dalam agama islam. Pada hari raya akbar ini umat islam disunnahkan menghidupkan malam hari raya dengan ibadah, salah satunya dengan mengumandangkan takbir.
 

Dalam sebuah hadits disebutkan:
 

 من أحْيَا لَيلَةَ الْعِيد، أَحْيَا اللهُ قَلْبَهُ يَوْمَ تَمُوْت القُلُوبُ 

“Barangsiapa yang menghidupkan malam hari raya, Allah akan menghidupkan hatinya di saat hati-hati orang sedang mengalami kematian. (Lihat: Ibrahim Al Bajuri, Hasyiyah al-Bajuri, [Thaha Putra], h:227)

Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'i dalam Fathul Qarib al-Mujib menjelaskan bahwa takbir dalam 'id terbagi menjadi dua jenis, yaitu takbir mursal dan takbir muqayyad. Meskipun keduanya sama dalam bacaan, perbedaannya terletak pada waktu pelaksanaannya.

Artikel ini akan menjelaskan secara khusus mengenai takbir muqayyad, yang dikumandangkan khusus pada saat idul adha atau hari raya kurban.

Takbir Muqayyad merupakan takbir yang pelaksanaannya memiliki waktu khusus, yaitu dikumandangkan setiap ba’da shalat di bulan Dzulhijjah pada tanggal 9-13. Tanggal 9-10 disebut hari arafah dan hari raya idul adha, 11-13 disebut dengan hari tasyrik, hari untuk dilaksanakannya berkurban. 

Sementara itu waktu pelaksanaan takbir ini dilaksanakan di malam hari raya idul adha sampai pelaksanan sholat idul adha, dan mengiringi shalat, dibaca setelah melaksanakan shalat, baik fardhu maupun sunnah sampai hari tasyrik selesai (Syekh Abu Abdillah Muhammad ibn Qasim as-Syafi'I dalam Fathul Qarib al-Mujib).

Sementara untuk bacaan takbir tersebut tidak ada perbedaan, baik takbir Mursal maupun Takbir Muqayyad. Berikut bacaannya:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ 

.اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

 اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
 


Ubudiyah Terbaru