• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Ubudiyah

Selain Meningkatkan Kualitas Iman, Inilah 11 Manfaat Ibadah Puasa Bagi Kesehatan Tubuh

Selain Meningkatkan Kualitas Iman, Inilah 11 Manfaat Ibadah Puasa Bagi Kesehatan Tubuh
Selain Meningkatkan Kualitas Iman, Inilah 11 Manfaat Ibadah Puasa Bagi Kesehatan Tubuh (Ilustrasi: freepik)
Selain Meningkatkan Kualitas Iman, Inilah 11 Manfaat Ibadah Puasa Bagi Kesehatan Tubuh (Ilustrasi: freepik)

Bandung, NU Online Jabar
Puasa adalah ibadah wajib dan termasuk dalam rukum islam yang keempat (yang dalam hal ini adalah puasa ramadhan). Ibadah puasa adalah ibadah menahan diri dari makan, minum, nafsu, dan lain sebagainya yang dapat membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.


Tujuan diwajibkannya ibadah puasa adalah untuk meningkatkan ketakwaan, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an, Allah swt berfirman:


  يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ   


Artinya, “Wahai orang-orang yang beriman! Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS Al-Baqarah: 183).  


Selain itu, ibadah puasa juga terdapat segudang manfaat, baik manfaat secara rohani maupun jasmani. Manfaat secara rohani, dengan berpuasa kita bisa meredam hawa nafsu, nafsu yang kerap mencuri akal sehat. Dapat meningkatkan kualitas iman dan taqwa, dan tetunya pahala dari Allah Swt


Manfaat ibadah puasa secara jasmani sudah banyak ilmuwan, baik ilmuwan Muslim maupun Non-Muslim, yang membuktikan. Antara lain adalah Dr Mak Padon, seorang ahli kesehatan Amerika. (Amal Yasin, Rawa’il-I’jaz fil Wudhu was Shalat was Shaum, [Kairo, Darul Kutub Al-Mishriyah: 2009], halaman 10-25). Secara detail ia menjelaskan sebagaimana berikut


Setiap manusia butuh puasa meskipun ia tidak sakit. Sebab, racun-racun makanan akan berkumpul dalam tubuh sehingga membuat pemiliknya seperti orang sakit, bahkan bisa memberatkan dan mengurangi aktivitasnya. Akan tetapi, jika ia berpuasa, maka berat badannya akan menurun dan racun-racun dalam tubuhnya akan terurai dan hilang.    


Dengan demikian, racun-racun yang ada pada tubuh orang berpuasa akan bersih terkuras, berat tubuhnya akan kembali normal dan sel-sel tubuh yang rusak akan diperbaharui dalam tempo tidak lebih dari 20 hari setelah selesai puasa (lebaran). Dengan begitu, tubuhnya akan kembali aktif, sehat, dan terasa ringan. 


Lebih rinci lagi Mak Padon menjelaskan 11 manfaat kesehatan bagi tubuh dari puasa sebagai berikut:   

  1. Mengistirahatkan sebagian organ pencernaan  
  2. Memperbaiki dan meremajakan sel-sel tubuh yang rusak.  
  3. Menguras zat-zat yang tersisa dalam usus yang seringkali bila tersimpan terlalu lama akan berubah menjadi sampah beracun. 
  4. Memperbaiki sistem pencernaan dan penyerapan zat-zat makanan  
  5. Menormalkan serta memperbaiki sistem eksresi atau sistem pembuangan zat-zat sisa pada tubuh.  
  6. Mengurai zat-zat berlebih dan tersimpan dalam jaringan tubuh yang rusak. 
  7. Menjernihkan pikiran dan mempertajam daya pikir  
  8. Memperbaiki dan mempersihkan jaringan kulit  
  9. Mengatasi obesitas  
  10. Mengatasi diabetes 
  11. Mengatasi kencing batu  


Alhasil, berpuasa bermanfaat melindungi tubuh dari penyakit kencing batu, penumpukan lemak dan zat-zat residu, serta pertumbuhan yang tak wajar. Puasa juga mampu menurunkan kadar gula darah hingga batas paling rendah. Pasalnya, pangkreas memiliki banyak kesempatan untuk beristirahat dan menghasilkan hormon insulin, dimana hormon insulin sendiri berfungsi untuk mengendalikan kadar gula darah, menyerap glukosa dari sel-sel tubuh dan mengubahnya menjadi glikogen.    


Namun, ketika makanan yang dikonsumsi melebihi jumlah insulin yang diproduksi, maka seseorang akan mudah lelah dan merasa lemas, yang berakibat pada menurunnya semangat dan melemahnya tenaga untuk beraktivitas. Begitu pula, kadar gula darah yang berlebih atau melebihi batas normal akan mengakibatkan diabetes. 


Seperti disampaikan di atas, puasa adalah salah satu cara menangani penyakit diabetes. Bahkan, sudah menjadi kewajiban bagi pasien diabetes yang akan diperiksa oleh dokter untuk berpuasa terlebih dahulu selama 10-20 jam sebelum diperiksa dan kembali diperiksa setelah berbuka. Dengan catatan, diabetes yang diderita tidak lebih dari lima tahun. Sebab lebih dari lima tahun, diabetes menyebabkan kerusakan pangkreas yang selanjutnya puasa pun tidak berguna lagi untuk memaktifkan dan memproduksi hormon insulin.    


Tidak hanya oleh pasien diabetes, puasa juga harus dilakukan oleh pasien yang akan dioperasi. Salah satu tujuannya adalah untuk mencegah aspirasi paru-paru yang terjadi ketika isi lambung memasuki paru-paru. Sebab, ini berpotensi menghambat aliran udara dan menempatkan pasien pada resiko infeksi serius seperti pneumonia.    


Selain itu, puasa juga menjadi salah satu solusi untuk mengatasi penyakit lainnya seperti migran atau sakit kepala sebelah, asma, radang, gangguan hormon, tekanan darah, kolesterol, dan sebagainya.    

Bahkan, sebuah penelitian dua ilmuwan fisiologi dari Universitas Chicago mengungkapkan bahwa puasa selama 2 minggu cukup untuk memperbaiki jaringan tubuh manusia dalam usia 40 tahun. (Najib Kailani, As-Shaum was Shihhah, [Damaskus: Muasasatur Risalah], halaman 65).


Editor: Abdul Manap


Ubudiyah Terbaru