• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Ubudiyah

Qunut Nazilah dalam Perspektif Mazhab Imam Syafi'i

Qunut Nazilah dalam Perspektif Mazhab Imam Syafi'i
Foto: masjedy.com
Foto: masjedy.com

Oleh Ustadz Hikmatul Luthfi

(و قنوت الصبح و وتر نصف اخير من رمضان و ساىٔر مكتوبة لنازلة) نزلت بالمسلمين ولو واحدا تعدى نفعه كأسر العالم والشجاع، وسواء فيها الخوف من نحو عدو ولو مسلمين، و القحط، و الجرد، و الوباء، والطاعون (نهاية الزين، ص. ٦٧)

Disunatkan qunut pada sholat shubuh dan sholat witir pada separuh akhir bulan Ramadhan, dan pada sholat fardhu lainnya karena sebab bencana yang menimpa umat Islam, sekalipun hanya menimpa kepada satu orang yang manfaatnya luas melampaui batas seperti tertawannya seorang alim dan 
seorang pemberani dalam membela Islam. Sama saja termasuk bencana adalah karena ada rasa takut dari serangan musuh sekalipun dari mereka yang beragama Islam, atau karena terjadinya kekeringan (kemarau), hama belalang, penyakit menular (wabah/epidemi/pandemi), dan tha'un. ( Nihayah al-Zayn, h.67)

Dalam Hasyiah al-Jamal disebutkan bahwa Sunat melaksanakan Qunut Nazilah (karena sebab bencana) sekalipun bukan orang/pihak yang tertimpa musibah atau bencana, maka disunatkan penduduk suatu wilayah yang tidak tertimpa bencana melaksanakan Qunut Nazilah untuk orang/penduduk wilayah lain yang tertimpa bencana.

اي ولو بغير من نزلت به فيسن لاهل ناحية لم تنزل بهم فعل ذلك لمن نزلت به من اهل ناحية اخرى

(Hasyiah al-Jamal, Juz 2, h. 65; lihat pula Hawasyi Al-Syarwani, Juz 2, h. 259; Nihayah al-Muhtaj, juz 1, h. 320; `I'anah al-Thalibin, juz 1, h. 270-271)

Jika bencana, bala`, dan musibah tersebut menimpa seorang muslim menurut pendapat yang dhahir dan sebagaimana disyaratkan al-Isnawi adalah harus memiliki kemanfaatan yang luas dan besar atau dengan kata lain kehilangannya merupakan kerugian yang besar bagi muslimin, maka bagaimana jikalau musibah bencana itu menimpa dua orang, apakah juga disyaratkan demikian. Maka berkenaan dengan hal ini, tetap disunatkan mendoakan, qunut untuk keduanya meskipun keduanya tidak memiliki manfaat yang meluas, demikian dalam Hasyiah al-Jamal:

وخرج بالواحد الإثنان ومقتضاه انه يقنت لهما و ان لم يكن فيهما نفع معتد

(Hasyiah al-Jamal, Juz 2, h.65)

Tentang anjuran qunut nazilah ini telah ditandaskan pula di oleh Imam Al-Nawawi dalam al-Majmu' bahwa menurut pendapat yang shahih dalam Madzhab Syafi'i, bahwa jika tertimpa musibah, marabahaya, dan bencana, maka dianjurkan qunut di seluruh shalat fardhu.

الصحيح المشهور الذي قطع به الجمهور ان نزلت بالمسلمين نازلة كخوف او قحط او وباءاو جراد او نحو ذلك قنتوا فى جميعها والا فلا

(Al-Majmu' Syarh al-Muhadzzab, juz 3, h. 474)


ان الصحيح فى مذهبنا انها ان نزلت قنت فى جميع الصلوات

(Al-Majmu' Syarh al-Muhadzzab, juz 3, h. 485) Wallahu `a'lam...

Penulis adalah Nahdliyin Kabupaten Sukabumi
 


Ubudiyah Terbaru