• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 10 Mei 2024

Ubudiyah

Belum Bisa ke Tanah Suci, Ini 3 Amalan Setara Pahala Haji dan Umrah

Belum Bisa ke Tanah Suci, Ini 3 Amalan Setara Pahala Haji dan Umrah
Belum Bisa ke Tanah Suci, Ini 3 Amalan Setara Pahala Haji dan Umrah
Belum Bisa ke Tanah Suci, Ini 3 Amalan Setara Pahala Haji dan Umrah

Ibadah haji adalah ibadah wajib dan salah satu rukun iman yang ke 5. Kewajiban menjalankan ibadah tahunan tersebut hanyalah bagi orang yang mampu. Orang yang mampu dalam hal ini adalah orang yang dikehendaki oleh Allah Swt, bukan mampu semata secara harta saja. Banyak diantara hamba Allah yang punya banyak harta namun belum bisa menunaikannya, seperti tidak adanya itikad dalam hati, terkendala aturan, sakit, dan bahkan keburu wafat. Itu semua sekenario Allah terhadap hambanya.


Kemampuan dalam menjalankan ibadah haji bukan karena punya banyak harta, namun juga itikad kuat dalam hati. Banyak diantaranya orang yang berkecukupan bahkan berpenghasilan rendah bisa menunaikan ibadah haji, itu karena itikadnya yang kuat dengan menabung bertahun-tahun.


Intinya semua hamba mempunyai kesempatan itu, tergantung dirinya mau memaksakan atau tidak. Selain itu, ada cara lain yang dapat ditempuh untuk memperoleh pahala haji, yaitu dengan cara memperbanyak amalan, ada tiga amalan yang setara dengan pahala ibadah haji bagi mereka yang belum mempunyai kesempatan. 


Dalam beberapa hadits dijelaskan, ada beberapa amalan yang kalau dilakukan dengan penuh keikhlasan dan konsisten, maka pahala dari amalan tersebut setara dengan ibadah haji. Di antara amalan yang ganjarannya setara dengan ibadah haji dan umrah ialah sebagai berikut.


1.  Konsisten shalat jamaah lima waktu di masjid dan shalat dhuha. 
Shalat berjamaah lebih utama dibanding shalat sendirian. Selain mendapatkan pahala dua puluh tujuh kali lipat, shalat berjamaah di masjid juga dilimpahkan pahala ibadah haji bila dilakukan terus-menerus. Sementara orang yang mengerjakan shalat dhuha di masjid dihadiahi pahala ibadah umrah.


Penjelasan ini didasarkan pada hadits riwayat Abu Umamah bahwa Rasulullah berkata.


من خرج من بيته متطهرا إلى صلاة مكتوبة فأجره كأجر الحاج المحرم، ومن خرج إلى تسبيح الضحى لا ينصبه إلا إياه فأجره كأجر المعتمر 


Artinya, “Siapa yang keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan shalat fardhu akan diberikan pahala ibadah haji. Sementara orang yang keluar rumah untuk mengerjakan shalat dhuha dan tidak ada tujuan lain selain itu, maka akan diberikan pahala umrah,” (HR Abu Daud).


2. Zikir setelah shalat shubuh berjamaah sampai terbit matahari, lalu shalat dua rakaat. 
Selain shalat lima waktu, orang yang berzikir setelah shalat shubuh juga diberikan pahala ibadah haji dan umrah. Syaratnya, dia harus tetap berzikir di masjid sampai terbit matahari, kemudian mengerjakan shalat sunnah dua rakaat. 


Hal ini berdasarkan riwayat dari Anas bahwa Rasulullah berkata.


من صلى الغداة في جماعة ثم قعد يذكر الله حتى تطلع الشمس، ثم صلى ركعتين كانت له كأجر حجة وعمرة 


Artinya, "Siapa yang mengerjakan shalat subuh berjemaah, kemudian dia tetap duduk sambil dzikir sampai terbit matahari dan setelah itu mengerjakan shalat dua rakaat, maka akan diberikan pahala haji dan umrah,” (HR At-Tirmidzi). 


Ali Mula Al-Qari dalam Mirqatul Mafatih menjelaskan, yang dimaksud zikir dalam hadits di atas tidak sebatas melafalkan kalimat zikir, tetapi juga termasuk thawaf bagi orang yang berada di masjidil haram, serta majelis ilmu dan agama. 


Hal itu dilakukan sampai terbit matahari dan sekira matahari setinggi tombak, sekitar lima belas menit setelah terbitnya matahari, disunahkan shalat dua rakaat. Shalat dua rakaat itu dinamakan dengan shalat sunah isyraq. 


3. Pergi ke masjid untuk menuntut ilmu atau mencari kebaikan. 
Tidak hanya ibadah shalat yang mendapatkan pahala haji dan umrah, menuntut ilmu dan mengajar di masjid pun diberikan pahala ibadah haji. Sebagaimana penjelasan dari riwayat Abu Umamah bahwa Rasul berkata.


 من غدا إلى المسجد لايريد إلا أن يتعلم خيرا أو يعلمه، كان له كأجر حاج تاما حجته 


Artinya, “Siapa yang berangkat ke masjid hanya untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya, diberikan pahala seperti pahala ibadah haji yang sempurna hajinya,” (HR At-Thabarani). 


Meskipun ketiga amalan di atas diberikan pahala ibadah haji dan umrah, bukan berarti orang yang mengerjakan amalan tersebut tidak diwajibkan haji dan umrah. Kewajiban haji dan umrah tetap berlaku bagi siapapun. 


Pahala ketiga amalan di atas diserupakan dengan pahala ibadah haji dan umrah bertujuan untuk memotivasi (targhib) umat Islam untuk melakukannya. 


Ubudiyah Terbaru