• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 23 April 2024

Tokoh

Cerita Singkat Mama Ciharashas Aktif di NU Berkat Dukungan Tiga Habib Jempolan

Cerita Singkat Mama Ciharashas Aktif di NU Berkat Dukungan Tiga Habib Jempolan
KH Ahmad Syuja’i Ciharascas atau akrab disapa Mama Ciharascas. (Foto: jatman.or.id)
KH Ahmad Syuja’i Ciharascas atau akrab disapa Mama Ciharascas. (Foto: jatman.or.id)

Bandung, NU Online Jabar 
KH Ahmad Syuja’i Ciharascas atau akrab disapa Mama Ciharascas adalah putra dari pasangan KH Gojali Singapraja dan Nyai Hj Hafsah. Kiai kelahiran Kampung Tugu, Desa Pasirhalang, Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, 15 Juni 1950 ini memulai pendidikannya di sekolah desa dan Vervolg School (sekolah Belanda) pada tahun 1926-1927. 

 

Kemudian, ia melanjutkan pendidikannya untuk memperdalam ilmu agama di berbagai pondok pesantren. Diantaranya di Pesantren Sumursari Garut (1927-1928), Pesantren Gentur asuhan KH Mama Ajengan Ahmad Syatibi (Mama Kaler) dan Mama Ajengan KH Ahmad Kurtubi (Mama Kidul) (1929-1938). 

 

Kemudian ia berguru kepada KH Raden Husen (Mama Ciajag) bin KH Ahyad Cianjur dan KH Djunaidi Tangerang.  Ia juga berguru kepada para habib, di antaranya Habib Ali Al-Attas, (Bungur, Cikini, Jakarta), Habib Muhammad Al-Haddad, (Tegal, Jawa Tengah) dan Habib Syekh bin Salim Al-Attas ( Sukabumi).

 

Singkat cerita, setelah mendirikan Pondok Pesantren Asy-syuja’i, banyak dukungan dari para ulama dan habaib agar Mama Ciharashas menjadi pengurus Nahdlatul Ulama (NU). Di antara habaib yang mendukung Mama Ciharashas untuk aktif di NU antara lain Habib Muhammad Al-Haddad, Tegal, Jawa Tengah, Habib Syekh bin Salim Al-Attas, Sukabumi, dan Al-Habib Utsman Al-Idrus, Bandung. 

 

Bahkan, KH Mansur Jembatan Lima, Jakarta (Guru Mansur) mengajurkan Mama Ciharashas untuk mempunyai ‘Kartano’ atau sekarang dikenal Kartanu. 

 

Ketika Habib Utsman Al-Idrus menjabat sebagai Rais Syuriyah PWNU Provinsi Jawa Barat, dengan pendirian yang teguh, dilandasi ilmu agama yang kuat dan mendalam, serta desakan para masyayikh, maka dengan keputusan bulat, Mama Ciharashas menjadi Pengurus PCNU Kabupaten Cianjur.

 

Kemudian Mama Ciharashas diangkat sebagai Wakil Rais Syuriyah PWNU Provinsi Jawa Barat, hingga akhir hayatnya pada 20 Dzulqadah 1403 H atau 28 Agustus 1983 M.

 

Sampai sekarang banyak santri-santrinya yang aktif di NU, bahkan menjadi Rais Syuriyah PCNU di Priangan Barat. Sebut misalnya Rais Syuriyah PCNU Sukabumi KH Mahmud Mudrikah Hanafi (Pengasuh Siqoyatur Rohmah, Selajambu), almaghfurlah KH Zezen Zainal Abidin (Pengasuh Pesantren Az-Zainiyah, Nagrog), KH Abdullah Mukhtar (Pengasuh An-Nidzom Panjalu), Rais Syuriyah PCNU Kota Bandung KH Tajuddin Syubki dan lain-lain.

 

Artikel ini pernah dimuat di NU Online Jabar pada 12 Agustus 2020 

 

Editor: Agung Gumelar


Tokoh Terbaru