• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 19 April 2024

Sejarah

Snouck Hurgronje Hingga Menjelang Akhir Hayatnya Khatamkan Kitab Sirah Nabi Muhammad SAW

Snouck Hurgronje Hingga Menjelang Akhir Hayatnya Khatamkan Kitab Sirah Nabi Muhammad SAW
Snouck Hurgronje dan suratnya. (Koleksi: AGS).
Snouck Hurgronje dan suratnya. (Koleksi: AGS).

Oleh: A. Ginanjar Sya’ban
Berikut ini adalah sepucuk surat yang ditulis oleh Snouck Hurgronje dari Leiden dan dikirimkan untuk sabahatnya yang bernama Muhammad Nashif di Jeddah. Surat tersebut ditulis dalam bahasa Arab dan bertarikh 23 Desember 1934 (satu tahun setengah menjelang wafatnya Snouck).

 

Snouck Hurgronje (w. 1936) adalah orientalis Belanda yang menjadi guru besar kajian keislaman di Universitas Leiden. Ia pernah bermukim di Hijaz (Jeddah dan Makkah, 1884-1885) dan menjabat sebagai penasehat pemerintahan kolonial Hindia Belanda (1889-1906). Sementara itu, Muhammad Nashif, sahabat Snouck yang dikirimi sepucuk surat, merupakan seorang cendikiawan besar dunia Islam (w. 1971) dan juga kepala perpustakaan Jeddah.

 

Dalam surat tersebut, Snouck mengungkapkan rasa terimakasihnya yang tak terhingga kepada Muhammad Nashif atas kiriman hadiah dari Jeddah berupa juz ketiga dari kitab sejarah hidup Nabi Muhammad SAW. Sebelumnya, Snouck juga telah menerima dua juz awal dari kitab tersebut dan telah membacanya dengan seksama hingga khatam.

 

Berikut ini saya tuliskan ulang surat Snouck yang dimaksud serta terjemahannya dalam bahasa Indonesia. Surat tersebut sebelumnya telah dipublikasikan ulang di majalah “al-Faisal” nomor 357 edisi bulan Rabi’ul Awwal 1427 H.

 

الأستاذ سنوك هرغرونيه
من ليدن 23 شهر دسمبر سنة 1934
الى صاحب الفضيلة الأستاذ محمد نصيف سلّمه الله آمين
بعد إهداء جزيل السلام والتحية نخبر فضيلتكم بأنا قد استلمنا الجزء الثالث من سيرة رسول الله صلى الله عليه وسلم (كتاب حياة سيد العرب) فزاد تشكرنا إليكم بتلك الهدية السنية، لازلتم مجملين، ولنا ذاكرين. وقد طالعنا هذا الجزء كما طالعنا الجزئين السابقين بغاية الدقة، معجبين بهمة المصنف الذي يستحق أن يلقب (ابن هشام الثاني) أثابه الله، وإن سألتم عن حالنا فلله الحمد، وأن أحسسنا بمتاعب الشيب ونقصان القوى البدنية والروحية ندعو المولى سبحانه وتعالى أن يحفظكم ومن يلوذ بكم في غاية الصحة والعافية والسلام ختام.
من المخلص
سنوك هرغرونيه

(Al-Ustâdz Snouck Hurgronje
Dari Leiden, 23 Desember 1934

 

Kepada sang pemilik keutamaan (shâhib al-fadhîlah) al-Ustâdz Muhammad Nashîf. Semoga Allah senantiasa memberikannya kedamain. Amin.

 

Setelah menghadiahkan salam dan penghormatan terluhur, kami memberikan kabar kepada Anda bahwa kami telah menerima juz ketiga dari kitab Sirah Nabi Muhammad SAW (kitab “Hayât Sayyid al-‘Arab”). Maka bertambahlah rasa terima kasih kami kepada Anda atas hadiah berharga tersebut. Ternyata Anda masih tetap berbuat baik kepada kami, juga terus mengingat kami. Kami telah membaca dan menelaah juz tersebut sebagaimana kami juga telah menelaah dua juz sebelumnya dengan sangat teliti. Kami juga sangat kagum dengan semangat sang pengarang kitab tersebut yang sepatutnya dapat dijuluki sebagai “Ibn Hisyâm Kedua”. Semoga Allah memberinya ganjaran. Jika Anda bertanya tentang hal ihwal kami, maka segala puji bagi Allah. Saat ini kami benar-benar merasakan letihnya masa tua, menurunnya kekuatan badaniah dan ruhaniah. Kami berdo’a kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar Ia senantiasa menjaga Anda dan orang-orang yang Anda kasihi, menganugerahkan kalian dengan sehat wal afiyat. Wassalâm khitâm.

 

Dari sahabat Anda yang tulus
Snouck Hurgronje

 

Semasa hidupnya, Snouck Hurgronje banyak melakukan korespondensi dengan sejumlah ulama, cendikiawan dan penguasa dunia Islam, mulai dari Maroko, Mesir, Turki, Hijaz, Persia hingga Nusantara. Di antara ulama Nusantara yang tercatat intens melakukan korespondensi dengan Snouck adalah Sayyid Usman b. Yahya (mufti Batavia, w. 1914), Haji Hasan Mustapa (penguhulu besar Bandung, w. 1930), Ahmad Surkati (pendiri organisasi al-Irsyad, w. 1943) dan lain-lain. Surat-surat korespondensi tersebut tersimpan dengan sangat rapi di Perpustakaan Leiden, pada koleksi Snouck Hurgronje.

 

Menelaah surat-surat yang dikirim kepada Snouck dari para tokoh-tokoh di atas, sungguh telah menyisakan sebuah pertanyaan besar dalam benak saya terkait sosok kontroversial ini: apakah Snouck benar-benar memeluk agama Islam dan menjalani kehidupan pribadinya sebagai seorang Muslim?

Wallahu A'lam.

Buitenzorg, Desember 2021

 

Penulis merupakan salah seorang Filolog


Sejarah Terbaru