• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Sejarah

NU Cirebon dari Masa ke Masa (Bagian 1)

NU Cirebon dari Masa ke Masa (Bagian 1)
Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah PCNU Cirebon dari masa ke masa. Ilustrasi: nucirebon.or.id
Rais Syuriyah dan Ketua Tanfidziyah PCNU Cirebon dari masa ke masa. Ilustrasi: nucirebon.or.id

Oleh Ayub Al Ansori

Jam’iyah Diniyyah Ijtima’iyyah (Organisasi Sosial Keagamaan) Nahdlatul Ulama merupakan sebuah organisasi massa yang dibentuk oleh para kiai pemimpin pesantren tradisional. Nahdlatul Ulama (berikutnya disingkat NU) didirikan di Surabaya pada 16 Rajab 1344 H bertepatan dengan 31 Januari 1926 M (Statuten Perkoempoelan Nahdlatoel Oelama. Th. 1926. Fatsal 1. Hlm. 2).

Nahdlatul Ulama memiliki arti “kebangkitan para ulama”. Organisasi ini dibentuk oleh sekumpulan ulama yang terdiri dari KH. Hasyim Asy‟ari, KH. Bisri Syansuri dari Denayar Jombang, KH. Asnawi dari Kudus, KH. Nawawi dari Pasuruan, KH. Ridwan dari Semarang, KH. Maksum dari Lasem, KH. Nahrawi dari Malang, H. Doro Muntaha dari Bangkalan Madura, KH. Abdul Hamid Faqih dari Gresik, KH. Ridwan Abdullah, KH. Mas Alwi, KH. Abdullah Ubaid dari Surabaya, Syaikh Ahmad Ghonaim dari Mesir, dan KH. Abdul Chalim dari Leuwimunding (Zuhri, 1979: 609; Anam, 2010: 389).

Tujuan dibentuknya NU adalah untuk mengemban dan memegang teguh ajaran salah satu dari empat mazhab demi kemaslahatan agama Islam (Statuten Perkoempoelan Nahdlatoel Oelama Fatsal 2, Th. 1926: 2).

NU adalah organisasi keagamaan yang masih eksis sampai sekarang. Wadah aspirasi masyarakat Islam tradisional ini memiliki jaringan yang sangat luas dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Bahkan, baik jamiyyah maupun jamaahnya, NU diyakini sebagai organisasi terbesar di Indonesia. Menurut Hasanuddin Ali, Direktur Alvara Research Center jumlah kaum Nahdliyin diperkirakan mencapai lebih dari 79,04 juta orang yang terdiri dari beragam profesi. Sementara itu pihak PBNU sendiri memperkirakan jumlah anggota berikut simpatisannya, adalah mencapai 90 juta orang (Hasanuddin Ali, 2017).

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon merupakan salah satu jaringan NU di tingkat Kabupaten. Penulis merasa perlu mencoba menggali catatan penting tentang NU Kabupaten Cirebon dari masa ke masa.

Rois Syuriyah PCNU Kabupaten Cirebon dari masa ke masa:

1.    KH. Mustamid Abbas (1960-1968)
2.    KH. Ali Kamali (1968-1973)
3.    KH. Masduki Ali (1983-1988)
4.    KH. Romli Cholil (1988-1992)
5.    KH. Ibnu Ubaidillah Syathori (1992-1996)
6.    KH. Syarif Utsman Bin Yahya (1996-2001)
7.    KH. Mustofa Aqil Siraj (1999-2001)
8.    KH. Aqshol Amri Yusuf (2001-2006)
9.    KH. Hasanuddin Kriyani (2006-2011)
10.    KH. Moh. Usamah Manshur (2012-2017)
11.    KH. Wawan Arwani Amin, MA (2017-2022)


Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon dari masa ke masa:

1.    KH. Mustamid Abbas (1956-1960)
2.    KH. Hasan Rahmat (1960-1968)
3.    KH. Hisyam Mansyur (1968-1971)
4.    KH. MA Fuad Hasyim (1971-1973)
5.    KH. Romli Cholil (1983-1988)
6.    KH. Moh. Syafi’i Sholehuddin (1988-1996)
7.    KH. Moh. Burhanuddin Hafidz (1996-2001)
8.    KH. Ibrahim Rozi (1997-2001)
9.    KH. Muntakhobul Fuad (2001-2006)
10.    KH. Ali Murtadlo, MA (2006-2017)
11.    KH. Aziz Hakim Syaerozie, S.Fil (2017-2022)

Sumber: nucirebon.or.id
Penulis adalah Sekretaris Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN)/Infokom PCNU Kabupaten Cirebon 2017-2022.


Editor:

Sejarah Terbaru