• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Sejarah

Kisah Tentara Belanda Tertidur saat Mengepung Pesantren Cipari

Kisah Tentara Belanda Tertidur saat Mengepung Pesantren Cipari
KH Anwar Musaddad (kiri) dan KH yusuf Tauziri
KH Anwar Musaddad (kiri) dan KH yusuf Tauziri

Pesantren Cipari, merupakan salah satu pesantren tertua dan terkenal di Kabupaten Garut, di samping Keresek (Cibatu), Kudang (Limbangan), Al Hikmah (Tarogong). 

Pesantren Cipari memiliki kisah perjuangan heroik dalam melawan Belanda dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia. 

Usep Romli HM seorang penulis dari Cibiuk Garut pernah menceritakan bahwa ada kisah heroik yang bersifat ceritera rakyat (folklore) yang dihimpun Panitia Tahun Buku Internasional Indonesia 1972, UNESCO. Folklor tersebut mengisahkan patriotisme para santri dan kiai Cipari. 

Pada tahun 1948, pasukan Belanda dari Cibatu, akan menyerang Cipari. Karena berita mendadak, dan hari Jumat pula, penduduk dan para pejuang tidak sempat menghindar. Mereka terkepung oleh pasukan bersenjata lengkap. KH Anwar Musaddad dan KH Yusuf Tauziri, menyuruh laki-laki masuk masjid untuk bersiap melaksanakan shalat Jumat. 

Sebelum tiba waktu azan, KH Anwar Musaddad memimpin pembacaan doa Hizib Bahri. Setelah azan, KH Yusuf Tauziri berkhutbah. Selama khutbah tidak ada seorang pun jamaah yang tertidur seperti biasanya. 

Usai salat Jumat, seorang penduduk melaporkan, tentara Belanda yang mengepung pesantren semua tertidur lelap, bergelimpangan di pematang, jalan setapak, kebun, dsb. Mereka baru terbangun setelah hari menjelang senja. 

Pesantren Cipari telah sepi ditinggalkan penghuninya mengungsi ke tempat aman. 

Kisah serupa dapat ditemukan dalam buku Berangkat dari Pesantren karya KH Saifuddin Zuhri (1986) hal. 271 yang terjadi di Ambarawa. 

Tentara Inggris dan NICA (Belanda), yang sedang mengepung markas pejuang, tiba-tiba mengundurkan diri sebelum subuh tiba. Pada waktu itu, para pejuang yang dipimpin KH Saifuddin Zuhri, KH Dahlar, dll., semalaman membaca wirid Hizb Nashr. 

Editor: Abdullah Alawi

Kisah ini disampaikan Usep Romli HM pada catatn kaki tulisan Kepahlawanan KH Anwar Musaddad
 


Editor:

Sejarah Terbaru