• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Profil

Profil Singkat Nyai Hj Masriyah Amva, Salah Satu Ulama Perempuan yang Masuk Jajaran Pengurus A’wan PBNU

Profil Singkat Nyai Hj Masriyah Amva, Salah Satu Ulama Perempuan yang Masuk Jajaran Pengurus A’wan PBNU
Nyai Hj Masriyah Amva (Foto: Dok. mubadalah.id)
Nyai Hj Masriyah Amva (Foto: Dok. mubadalah.id)

Oleh: Isthiqonita

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) periode 2022-2027 mengeluarkan gebrakan baru dengan melibatkan Ulama Perempuan sebagai pengurus PBNU, hal tersebut disambut baik sebagai upaya pelibatan perempuan terutama dalam urusan-urusan yang berurusan dengan pengalaman perempuan. Salah satu Ulama Perempuan yang masuk dalam jajaran pengurus A’wan PBNU adalah Nyai Hj Masriyah Amva.

Nyai Masriyah lahir di di Babakan, Ciwaringin, Cirebon pada 13 0ktober 1961. Nyai Masriyah memperoleh pendidikan pertama dari orang tuanya. Ibunya, Almarhum Hj. Fariatul ‘Aini yang sehari-hari berkiprah sebagai ustadzah adalah sosok gigih yang aktif dalam berkegiatan sosial dan dakwah. Sementara ayahnya, Almarhum KH. Amrin Khanan adalah sosok kiai dan ulama pesantren tradisional yang istiqamah mengajar dan mengamalkan ajaran-ajaran Islam. Kakeknya K.H. Amrin dan KH. Abdul Hannan adalah dua ulama kharismatik yang disegani bukan hanya karena kedalaman ilmunya tetapi juga karena ketekunan dan kesabaran mereka dalam membimbing para santri dan masyarakat setempat.


Nyai Masriyah merupakan pengasuh sekaligus pemimpin Pondok Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy di Cirebon. Pesantren tersebut menjadi tuan rumah Kongres Ulama Perempuan (KUPI) pertama  yang diselenggarakan pada tahun 2017. Pesantren Kebon Jambu Al-Islamy didirikan oleh Nyai Masriyah bersama suaminya, KH Muhamad. Kemudian, suaminya meninggal pada tahun 2007, sehingga sejak saat itu sampai kini, tanggung jawab pesantren dengan 1300 santri sepenuhnya dibebankan kepada Nyai Masriyah.


Sebagai perempuan yang langsung memimpin pesantren, mulanya Nyai Masriyah sempat mengalami tantangan, terutama dari internal pengurus dan alumni yang meragukan kepemimpinan perempuan di pesantren. Namun, kerja kerasnya membuahkan hasil dengan membuktikan pesantren bertahan hingga jumlah santri yang terus bertambah.


Selain sebagai pengasuh pesantren dan Ulama Perempuan, nyai Masriyah juga dikenal sebagai perempuan penulis dan penyair. Sejak 2007 Nyai Masriyah telah menerbitkan lebih dari 20 buku berupa novel dan puisi, yang bertemakan motivasi serta ketuhanan. Di antaranya adalah Ketika Aku Gila Cinta, Cara Mudah Menggapai Impian, dan Matematika Allah.


Di pesantren yang ia pimpin, Nyai Masriyah mengajarkan toleransi kepada para santri. Ia juga membuka pintu pesantren untuk tamu dari berbagai kalangan dengan beragam etnis dan agama.  Selain itu, Nyai Masriyah juga berdekatan dengan isu gender yang bermula dari pengalamannya memimpin pesantren yang sangat jarang dipimpin perempuan. Di lingkungan pesantrennya, ia mengajarkan kesetaraan gender sekaligus mempraktikkannya.


Upayanya untuk mengajarkan kesetaraan gender dan keberagaman di lingkungan pesantren dan masyarakat sekitarnya, membuat dia diberi penghargaan antara lain Albiruni Award sebagai tokoh yang sukses mengembangkan dakwah melalui seni dan budaya (2012), serta SK Trimurti Award sebagai tokoh gender dan pluralis (2014).


Sumber: Kupipedia.id


Profil Terbaru