• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Kamis, 25 April 2024

Pesantren

Pesantren I'anatul Mubtadiin Cetak Santri Kader Ulama Militan NU

Pesantren I'anatul Mubtadiin Cetak Santri  Kader Ulama Militan NU
Pengasuh Pondok Pesantren Ianatul Mubtadiin KH Maksudi Marfu (Foto: Iing Rohimin)
Pengasuh Pondok Pesantren Ianatul Mubtadiin KH Maksudi Marfu (Foto: Iing Rohimin)

Indramayu, NU Online Jabar
Pondok Pesantren I'anatul Mubtadiin yang beralamat di Jalan Kapuan Jaya No 175 Rt 15 Rw 04 Desa Dukuh, Indramayu merupakan salah satu lembaga pendidikan keagamaan yang telah banyak mencetak kader ulama militan NU di Kabupaten Indramayu.

Pesantren dengan NSPP : 510032120080 di bawah asuhan KH Maksudi Marfu ini didirikan pada 1 Agustus 1991 dan hingga kini terus berkembang pesat dengan berbagai prestasi santri yang sangat membanggakan, di antaranya adalah juara 3 Sains Madrasah bidang Matematika se Kabupaten Indramayu  tahun 2019, juara 2 Nasional lomba kaligrafi tahun 2019, dan juara 3 Hadroh se-Wilayah III Cirebon tahun 2019.

Salah seorang penggerak Pesantren I'anatul Mubtadiin yang juga putra kiai, Ustadz Farhan kepada NU Online Jabar, Selasa (11/8/2020) menjelaskan, tujuan pendirian pesantren adalah  santri setelah lulus diharapkan mumpuni menjadi ulama kecil di tengah masyarakat, santri menjadi penjaga generasi Al-Qur’an di bumi Nusantara dan mencetak kader ulama militan dengan dalil-dalil ilmiah, sebagai Lentera bangsa berdasarkan Ahlusunnah wal Jama'ah an-nahdliyah.

“Visi pesantren kami adalah terwujudnya lembaga pondok pesantren yg dipercaya untuk membentuk generasi penerus bangsa yang saleh, dengan mengusung misi  menumbuhkan minat santri untuk menggali ilmu pengetahuan, membangkitkan kegemaran beramal saleh, menjalin kerjasama baik internal pesantren maupun eksternal, mencetak generasi bangsa sebagai kader ulama dengan bekal nalar (ngaji) kitab kuning sebagai landasan amal saleh,” kata kiai muda yang aktif di berbagai organisasi NU ini.

Sementara, pengasuh Pondok Pesantren I'anatul Mubtadiin, KH Maksudi Marfu menjelaskan, saat ini sudah ada 143 Santri menetap dan ratusan santri Kalong dengan tenaga pengajar sebanyak  11 orang.

“Kami masih mengembangkan metode pengajaran dengan cara sorogan dan wetonan dengan tiga program unggulan yakni kitab Kuning menggunakan metode Amtsilati, tahfidz Quran dan salaf,” ujar kiai yang masuk dalam jajaran Syuriyah PCNU Indramayu ini.

KH Maksudi Marfu mengisahkan, Pondok pesantren I'anatul Mubtadiin Dukuh Indramayu bernaung di bawah Yayasan Pendidikan Islam I'anatul Mubtadiin (YAPIIM) Dukuh Indramayu.

Pendiri yayasan YAPIIM bernama Kiai Moh. Marfu mendirikan yayasan sejak 1991. “Beliau memiliki 9 putra putri, di antaranya adalah saya sendiri Maksudi Marfu selaku anak laki-laki pertama. Pada tahun 2014, pesantren kami mengalami kebakaran karena korsleting listrik, sehingga dalam waktu 2 tahun (hingga 2016), santri putri menumpang di salah satu rumah warga. Dengan kerja keras mencari donatur, Alhamdulillah santri putri memiliki asrama yang sudah layak sebagai tempat istirahat dan belajar santri. Pada tahun 2008, mantan Kuwu Dukuh almarhum Solikin, mewaqafkan rumahnya kepada pesantren, sehingga sampai saat ini rumah tersebut dimanfaatkan sebagai asrama laki-laki,” ungkap kiai yang terkenal suka humor ini.

KH Maksudi menambahkan, seiring berjalannya waktu, dengan sarana dan prasarana seadanya dan inovasi menjawab tantangan masyarakat, pondok pesantren ini memiliki 3 program unggulan, yaitu cara cepat kitab kuning menggunakan metode Amtsilati Jepara, menghafal Al-Qur’an yg langsung ditangani oleh umi Nyai Hj Nuroniyah, dan program salaf.

“Alhamdulillah sekarang kami telah memiliki dua buah sekolah formal yakni  MTs dan SMK, jumlah siswa dan santri terus meningkat, apalagi saat ini kami juga berupaya menjawab tantangan kemajuan teknologi informasi, dengan aktif menyebarkan dakwah digital melalui media sosial, membuat film-film pendek Islami di channel YouTube dan berbagai kreasi santri lainnya untuk menjawab tantangan dakwah di media agar tidak kalah dengan kelompok lain,” pungkas KH Maksudi Marfu.

Pewarta: Iing Rohimin
Editor: Abdullah Alawi

 

 


Editor:

Pesantren Terbaru