Mengenal Ponpes Roudlotul Ulum Cihanjuang, Ikhtiar Melahirkan Insan Berakhlakul Karimah
Jumat, 6 September 2024 | 11:02 WIB
Sebagai sebuah lembaga pendidikan, pondok pesantren mempunyai peran strategis dalam mengembangkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Pendidikan agama yang diselami di pondok pesantren terintegrasi dengan kecabangan ilmu lainnya seiring perkembangan teknologi, diharapkan mampu melahirkan insan yang berperilaku selaras dengan ajaran agama serta berkompetensi di berbagai bidang.
Demikian pula halnya dengan keberadaan Pondok Pesantren Roudlotul Ulum yang berbasis landasan iman dan takwa dalam kiprahnya selama ini, terus berupaya mewujudkan generasi berprestasi dan mampu bersaing dalam menghadapi tantangan jaman.
Seiring tekad mewujudkan keunggulan dalam pengembangan pengajaran keislaman, Pondok Pesantren Roudlotul Ulum juga menanamkan nilai-nilai kemandirian kepada para santrinya. Dalam perjalanannya selama dua dekade ini, Pondok Pesantren Roudlotul Ulum terus berikhtiar melahirkan sumber daya manusia (SDM) berakhlakul karimah.
Diawali perintisannya tahun 2001, Pondok Pesantren Roudlotul Ulum kala itu hanya menempati lahan seluas 70 m persegi, dengan 1 mushola, 2 kamar kecil, serta 2 orang santri. Saat masa awal langkahnya itu, santri Pondok Pesantren Roudlotul Ulum selain mendalami ilmu ajaran Islam, juga belajar wirausaha kecil-kecilan beternak domba dan ikan lele, berkebun, dan bertanam sayuran.
Berbagai tantangan dan rintangan yang dihadapi Pondok Pesantren Roudlotul Ulum, tak menyurutkan semangat usaha membenahi semua daya dukung pengembangan program aktivitasnya. Alhamdulillah, setelah dua dekade kiprahnya, kini pesantren ini memperluas lahannya hingga 1 hektar, berdirinya masjid besar, asrama putra dan putri, gedung madrasah, perpustakaan, serta laboratorium pendidikan.
Saat ditemui di pondoknya beberapa waktu yang lalu, sesepuh Pondok Pesantren Roudlotul Ulum, KH MD Ubaidillah AB, mengungkapkan, apapun yang telah dijalani dalam pengembangan pesantren ini merupakan karunia Allah SWT yang harus selalu disyukuri.
Hal itu merupakan tanggung jawab dan amanah yang harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dalam ikhtiar mengelola lembaga pendidikan dakwah agar bermanfaat bagi masyarakat.
“Alhamdulillah, berkat pertolongan Allah SWT, semangat kami mengembangkan pesantren ini tiada lain dilandasi rasa keikhlasan,” ucap KH Ubaidillah, yang akrab disapa Kang Ubay.
Pondok Pesantren Roudlotul Ulum terletak di Kampung Cisasawi, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat. Saat ini terdapat 1.200 santri berasal dari berbagai pelosok tanah air.
Sebagaimana umumnya pesantren salafiyah, di pesantren ini santri mendalami Ilmu Fiqih seperti Ta’lim Mubtadi, Nadzom Fiqih, Darusul Fiqiyah, Safinah, Sulam Taufiq, Riyadul Ba’diah, Fathul Qarib dan Fathul Mu’in. Untuk Tauhid, mendalami Aqoid Nadzom, Tijan, Majmu’atul Aqidah. Pada Aqidah Ahlak terdapat Ahlak Qulbanen, Ta’lim Muta’lim.
Sementara itu Ilmu Nahwu Shorof mempelajari Awamil, Tasrifan, Jurumiah, Matan Bina, Imriti, Alfiyah dan Kaelani. Sedangkan Ilmu Hadits mengkaji Arba’in Nawawi, dan Mukhtarol Hadits. Lalu Ilmu Tajwid mendalami Makhrojul dan Sifatul Huruf.
“Seiring dinamika perkembangan zaman, selanjutnya kami pun mendirikan SD, SMP, SMK, serta Sekolah Tinggi Agama Islam atau STAI,” tutur Kang Ubay.
Dengan orientasi melahirkan SDM Muslim yang berakhlakul karimah dan mandiri, Pondok Pesantren Roudlotul Ulum terus meningkatkan pendidikan berbasis pesantren, sehingga santri diharapkan mampu mengembangkan dan menerapkan ajaran Islam.
Di pesantren ini juga terdapat kegiatan mingguan yakni Pengajian Malam Kamisan, mengkaji Hikam dan Ihya Ulumuddin, muhadoroh, aurod berjamaah, yasinan dan tahlil, khotaman Rotibul Al Athos, serta Bahtsul Kutub.
Adapun pada setiap bulan Ramadhan, Pondok Pesantren Roudlotul Ulum mengadakan pengajian pasaran dengan kajian Kitab Tanbihul Ghofilin, Ahlaqul Banin Juz 1, Qurtubi, Qotrul Ghoes, Ayyuhal Walad, Sulam Taufik, Taqrib, serta Tijan Addarori.
“Kiprah kami selama ini semata wujud kepedulian bagi perkembangan pendidikan dakwah Islam dan memperkuat ketahanan sosial masyarakat. Selebihnya, semua dikembalikan kepada Allah SWT, Sang Pemilik Kehidupan,” ujar KH MD Ubaidillah AB, mengakhiri perbincangan.
Rameli Agam, Bergiat di Komunitas Majelis Malam Mingguan Baitun Nidzom Cihanjuang
Terpopuler
1
Bacaan Doa Akhir dan Awal Tahun Lengkap dengan Arab Latin dan Terjemah
2
Khutbah Jumat Muharram 1447 H: Hijrah, Karena Allah Bersama Orang yang Bertakwa
3
Konflik Iran-Israel Sempat Ganggu Penerbangan Haji, Menag: Sekarang Sudah Mulai Lancar
4
Dua Mata Pisau Hijrah Teknologi
5
Diskusi Imam Al-Ghazali di Istana: Siapakah Ulama Itu?
6
Dari Mutu, Aswaja, hingga Kesejahteraan Guru NU Jadi Bahasan Raker II Pergunu Kabupaten Bogor di Cisarua
Terkini
Lihat Semua