• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 29 Maret 2024

Pesantren

Gus Ulil Sang Lurah Pondok 

Gus Ulil Sang Lurah Pondok 
KH Ulil Abshar Abdala dan KH Ahmad Ruhyat Hasby
KH Ulil Abshar Abdala dan KH Ahmad Ruhyat Hasby

Oleh KH Ahmad Ruhyat Hasby
Hari Sabtu kemarin saya adalah orang yang paling beruntung di antara ribuan Santri Online (SO) Ihya Ulumuddin dan Misykatul Anwar yang diasuh Lurah Pondok Al Mukarrom KH Ulil Abshar Abdalla , karena berkesempatan untuk bisa sowan ke rumah beliau di salah satu perumahan di kawasan Jatibening Bekasi. 

Sowan saya ini bisa disebut sowan "delay", kunjungan yang tertunda. Seharusnya berlangsung dua tahun lalu, sesuai janji saya untuk mengantarkan lukisan Hadratusyekh Hasyim Asy'ari . Namun, karena Covid-19, saya baru bisa bertemu secara langsung kemarin, Sabtu (02/10) dengan salah seorang intelektual muda NU itu. Ajengan anom ini pernah kuliah di salah satu universitas elit di Amerika. Ia juga menantu mustasyar PBNU KH Mustofa Bisri (Gus Mus).

Gus Ulil kini masuk dalam daftar idola saya, setelah nama-nama besar Kyai NU lainnya seperti Gus Dur, Gus Mus, Mbah Moen, Buya Sa'id Aqil, Gus Baha. Saya mengagumi para kyai itu bukan hanya karena kealimannya, tetapi juga karena sikap dan kepribadiannya yang patut dicontoh oleh kita semua. Mereka sudah masuk kriteria : 

الذين ينظرون الأمة بعين الرحمة

"Orang-orang yang memandang orang lain dengan pandangan kasih sayang." 

Saya merasa betul, bahwa level saya dalam segala hal dengan Gus Ulil, jauh tanah ka langit, baik dari keilmuan, popularitas, pengalaman dan lainnya, saya bukan apa-apa. Tapi Gus Ulil memperlakukan saya dengan sangat istimewa. Padahal beliau baru kenal  saya lewat media sosial. Saya ini jelas santrinya golongan akhir, jauh ketinggalan dari teman mondok saya Ackie Udin dan kyai yang punya celengan dari Tangerang Muhammad Akrom Solihin, Kyai Abdul Gofir (sahibul qahwah), dan Om Bewok (sahibul kafe). 

Kemarin saya benar-benar mendapatkan ilmu ahwal dari Gus Ulil, Di samping ilmu aqwal lewat obrolan akrab khas kyai NU yang penuh dengan guyonan segar dan asyik, tapi tetap berisi. 

Terima kasih Gus, panjenengan sudah mengajari saya kesederhanaan dan ketawadluan serta kebersahajaan. Insya Allah Gus Ulil akan hadir di Karawang dalam kopdar Ihya bertajuk, "Maulid Nabi bersama Al Ghazali" .

Tunggu tanggalnya ya, do'akan agar semuanya lancar dan berkah.

Penulis merupakan salah seorang Santri Online pengajian Ihya dan Misykat.


Pesantren Terbaru