Pangandaran

MDS Rijalul Ansor Gelar Shalat Gerhana Bulan dan Istighosah Bersama

Rabu, 9 November 2022 | 09:00 WIB

MDS Rijalul Ansor Gelar Shalat Gerhana Bulan dan Istighosah Bersama

istighasah bersama nahdliyin langkaplancar setelah melaksanakan shalat gerhana bulan, Selasa (8/11/2022). (Foto: NU Online Jabar/Soleh)

Pangandaran, NU Online Jabar

Majelis Zikir dan Salawat (MDS) Rijalul Ansor Langkaplancar Kabupaten Pangandaran melaksanakan Shalat Gerhana Bulan dan Istighosah bersama di Masjid Ar-Razzaq Pilar, Selasa (8/11/2022). 

 

Shalat gerhana bulan tersebut dilaksanakan ba’da Maghrib yang kemudian dilanjutkan dengan khutbah oleh Kiai Moch Egis Setiawan Alawi Alhamidi dari Lembaga Falakiyah Nahdlatul Ulama Kabupaten Pangandaran sekaligus Ketua MDS Rijalul Ansor Langkaplancar.

 

Kiai Moch dalam Khutbahnya menyampaikan adanya fenomena gerhana bulan merupakan tanda Maha Kuasanya Allah SWT. "Dengan adanya fenomena gerhana bulan ini merupakan sebuah tanda maha kuasanya Allah SWT. Kejadian gerhana bulan ini merupakan hal biasa, artinya bukanlah kejadian aneh karena Bumi, Bulan, Matahari itu berputar," ungkapnya.

 

Setelah mendengarkan ceramah singkat, acara kemudian dilanjutkan dengan istighosah bersama masyarakat setempat sebagai bentuk amalan sunnah yang telah dianjurkan sebelumnya.

 

Kader PMII STITNU yang mengikuti rangkaian kegiatan menyampaikan umat Muslim disunnahkan (Sunnah Muakkad) untuk melaksanakan shalat saat fenomena ini terjadi, karena dengan shalat gerhana akan mengajak manusia lebih dekat dengan Allah SWT.

 

“Shalat itu juga diharapkan menghilangkan mitos negatif yang berkembang di masyarakat tentang fenomena gerhana yang diidentikkan dengan peristiwa raksasa memakan bulan,” ungkapnya.

 

Menurutnya, gerhana bulan merupakan fenomena alam biasa yang telah ditakdirkan Allah SWT, bukan karena adanya suatu kejadian aneh atau mala petaka.

 

“Mudah-mudahan masyarakat bisa sadar bahwa fenomena ini bukan karena ada musibah tapi karena memang fenomena alam biasa,” ucap Najmul Umam.

 

Pewarta: Amarulloh
Editor: Agung Gumelar