• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 6 Mei 2024

Opini

Viralnya Lirik Lagu Kasidah Nasida Ria 'Di Langit Ada Matahari Bersinar Menerangi Bumi'

Viralnya Lirik Lagu Kasidah Nasida Ria 'Di Langit Ada Matahari Bersinar Menerangi Bumi'
Viralnya Lirik Lagu Kasidah Nasida Ria 'Di Langit Ada Matahari Bersinar Menerangi Bumi'
Viralnya Lirik Lagu Kasidah Nasida Ria 'Di Langit Ada Matahari Bersinar Menerangi Bumi'

Di langit ada matahari
Bersinar menerangi bumi
Cahayanya yang tajam
Menembus kegelapan
Menerangi seluruh alam


Di bumi ada para Nabi
Utusan rabbul izzati
Membawa kebenaran
Mencegah kezaliman
Petunjuk jalan keselamatan


Nabi Muhammad nabi akhir zaman
Rahmat bagi umat di seluruh alam
Nabi Muhammad mataharinya dunia
Yang bersinar abadi sepanjang zaman


Nabi Muhammad bagai purnama
Di tengah malam gelap gulita
Nabi Muhammad bagi pelita
Cahayanya di atas cahaya


Wahai kaum muslimin muslimat
Sampaikan shalawat salam.


Bagian penggalan lirik lagu di atas yakni lirik lagu “di langit ada matahari, bersinar menerangi bumi” sekarang sedang viral. Kita bisa merasakannya di media-media sosial semisal Youtube, TikTok, dan yang sejenisnya, bagaimana penggalan lirik lagu tersebut ramai diunggah terutama oleh mereka para generasi Z. Penggalan lirik lagu yang dikemas dengan iringan musik disko DJ (disc jockey) itu paling tidak dari sebuah postingan Youtube bisa mencapai ribuan bahkan jutaan penonton (viewers).


Apa gerangan sehingga lagu religi yang pertama kali rilis di tahun 1994 karya Masbul BA yang dinyanyikan oleh group kasidah Nasida Ria itu mendadak trending? Dan lebih penasarannya, mengapa semua gubahan lagu yang judul aslinya adalah “Nabi Muhammad Mataharinya Dunia” hanya ditampilkan dua bait lirik saja, yaitu “di langit ada matahari, bersinar menyinari bumi” tidak secara keseluruhan, ditambah dengan judul postingannya pun bukan judul aslinya? 


Saya tidak yakin, apakah mereka yang mengunggah atau memposting lagu tersebut melalui media sosial-media sosialnya mengetahui secara keseluruhan apa isi pesan dari keseluruhan lirik lagu tersebut. 


Padahal kalau kita perhatikan, keseluruhan dari lirik lagu tersebut menceritakan sosok manusia paripurna yakni Nabi Muhammad SAW. Sebagian bait lirik lagunya pun merupakan penggalan dari ayat-ayat Al-Qur’an. Misalnya syair “Nabi Muhammad nabi akhir zaman” (QS al-Ahzab [33]: 40); “Rahmat bagi umat di seluruh alam” (QS al-Anbiya [21]: 107); Nabi Muhammad bagi pelita, cahayanya di atas cahaya” (QS an-Nur [24]: 35); “Wahai kaum muslimin muslimat sampaikan shalawat salam” (QS al-ahzab [33]: 56). 


Jika ditelusuri lebih jauh, lagu bernuansa religi yang dibuat untuk kepentingan dakwah ini menjadi sesuatu yang lumrah bagi masyarakat Indonesia, mengingat banyaknya teks-teks kitab suci yang dikemas menjadi sebuah lagu. Hal ini tiada lain untuk memudahkan dakwah Islam agar dapat dicerna oleh masyarakat awam. 


Kembali ke persoalan, mengapa lirik lagu ini yang dijadikan konten? Mengapa pengunggah tidak mencantumkan judul aslinya? Mengapa musik yang dipakainya musik disko/DJ? Dan mengapa tidak ditampilkan semua lirik lagunya, yang ditampilkan hanya sebagiannya saja?


Sesuatu yang viral itu terkait dengan kemampuan dalam membaca dan memanfaatkan momen. Kita tahu saat ini adalah bulan Mulud, yakni bulan dilahirkannya Nabi Muhammad SAW. Di bulan ini, seluruh masyarakat muslim di dunia merayakan dan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW, sebagai bagian memuliakannya. 


Saya kira, pengunggah lagu tahu bagaimana memanfaatkan momen. Ia tidak serta merta menampilkan semua identitas dari lagu ini. Ia masih memiliki etika dengan tidak mencantumkan judul aslinya. Kita dapat bayangkan, jika judul asli dari lagu ini “Nabi Muhammad Mataharinya Dunia” dijadikan judul konten, maka yang terjadi adalah ketidak patutan etika dan penistaan nilai-nilai agama, terlebih dengan gubahan musiknya musik disco, satu jenis aliran musik yang identik dengan tempat hiburan.


Namun dilain hal kita mesti mengapresiasi langkah pengunggah lagu yang membuat konten ini. Saya rasa ia ingin menginformasikan sebuah nilai-nilai agama kepada semua khalayak tanpa membeda-bedakan selera yang ada. 


Memang, di zaman kecanggihan teknologi informasi yang begitu pesat, agar nilai-nilai agama dapat mudah dicerna oleh masyarakat banyak, kemampuan untuk mengolah dan memanfaatkan media menjadi kunci utamanya, namun dengan tetap harus memperhatikan kepatutan etika dan norma yang ada. Hal ini sepertinya yang tampak pada realita sekarang. Misalnya seperti apa yang dilakukan oleh pengunggah lirik lagu kasidah di atas.


Rudi Sirojudin Abas, salah seorang peneliti kelahiran Garut yang juga sebagai penikmat musik kasidah.


Opini Terbaru