Lampung, dari Munas Menuju Muktamar Hybrid
Ahad, 19 Desember 2021 | 12:00 WIB
Oleh: KH Ahmad Ishomuddin
Lampung menjadi tempat pertama kegiatan nasional PBNU di luar Pulau Jawa, yaitu Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU (1992) dan Muktamar ke-34 NU (22-23/12/2021).
Muktamar ke-34 NU di Lampung ini adalah Muktamar hybrid pertama di lingkungan NU, ditunda paling lama setelah masa orde baru (2020 hingga 2021), dengan penunjukan panitia tersingkat (56 hari). Muktamar NU tersingkat ini dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19, yang oleh karenanya ada pembatasan peserta dari seluruh Indonesia (setiap PWNU/PCNU hanya diizinkan mengutus 3 orang peserta). Itu pun dengan syarat mereka wajib mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
Muktamar ke-34 NU ini rencananya akan dibuka oleh Bapak Presiden Joko Widodo yang acara upacara pembukaannya hanya boleh dihadiri oleh 500 orang saja di Pondok Pesantren Darus Sa'adah, Gunung Sugih, Lampung Tengah.
Inilah Muktamar NU yang kegiatan tersingkatnya dibantu oleh tiga Perguruan Tinggi di Kota Madya Bandar Lampung, yaitu Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung, Universitas Lampung (Unila), dan Universitas Malahayati. Demikian pula, untuk keberhasilan penyelenggaraannya Panitia Nasional dari PBNU dibantu oleh Panitia Daerah dan Panitia Lokal yang semuanya kompak, tahu tugas masing-masing, dan semuanya bertanggungjawab.
Penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU di Lampung ini mendapatkan dukungan penuh dari pemerintah pusat, baik Presiden, Wakil Presiden, para menteri terkait, Panglima TNI, maupun Kapolri, dan dukungan dari pemerintah daerah seperti Gubernur Lampung, para Bupati/Walikota--khususnya Bupati Lampung Tengah Wali Kota Bandar Lampung--dan para Kepala Dinasnya.
Jangan ditanya tentang dukungan warga NU dari seluruh Indonesia, apalagi dari Lampung, yang sangat antusias dan amat berminat untuk hadir di lokasi kegiatan, sungguh luar biasa.
Handphone (HP) saya, entah dari mana mereka mendapat nomor HP saya, setiap saat ada saja yang menghubungi, ada yang sekedar menanyakan kabar, mendoakan, mengingatkan agar menjaga kesehatan, menginformasikan kedatangan, meminta tolong mencarikan tempat, berkoordinasi, konsultasi, minta lokasi pameran, menawarkan barang dagangan, ingin bertemu saya, dan sebagainya.
Semakin dekat waktunya semakin bertambah sibuk.
Penulis merupakan salah seorang Rais Syuriah PBNU
Terpopuler
1
Keutamaan Bulan Sya’ban dan Nisfu Syaban dalam Hadits Nabi
2
Inilah Sejumlah Agenda Haul Masyayikh Pesantren Sunanulhuda 2025
3
Innalillahi, Mustasyar PCNU Cianjur KH R Abdul Halim Meninggal Dunia
4
Tiga Pemain Keturunan Resmi Jadi WNI: Amunisi Baru Perkuat Timnas Indonesia
5
Kemenag Segera Terbitkan Buku Manasik Haji 2025, Fokus pada Istithaah Kesehatan dan Fikih Taysir
6
Dari Rais Syuriah hingga Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Bekasi Hadiri Resepsi Harlah ke-102 NU di Rawalumbu, Ini Pesannya
Terkini
Lihat Semua