Gus Dur Tak Ingin Bergantung
Aku tiba-tiba ingat lagi cerita ibu Sinta. Beliau dan suaminya (Gus Dur) meninggalkan "istana" nya di Tebuireng, Jombang, tanpa membawa bekal yang cukup, menuju Jakarta. Padahal Gus Dur adalah "putra mahkota".
Dalam sistem Pesantren tradisional, kepemimpinan dilakukan melalui keturunan. Gus Dur tak mengambil posisi itu.
Lalu keduanya ngontrak rumah sederhana.
Gus Dur mencari nafkah dengan menulis di media masa dan ibu Sinta mengemas-ngemas dan membungkusi kacang goreng dengan plastik lalu dikunci dengan api lilin, untuk dijual ke warung-warung kecil di sekitarnya.
Gus Dur tak ingin bergantung kepada siapapun kecuali kepada Allah. Dirinya milik Allah. Maka ia terserah kepada-Nya. Dan Allah Maha Kasih kepada semua ciptaan-Nya.
KH Husein Muhammad, salah seorang Mustasyar PBNU