• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 8 Mei 2024

Ngalogat

Untuk Perempuan Muda NU Jawa Barat

Untuk Perempuan Muda NU Jawa Barat
Hj Hirni Kifa Hazefa dan para pengurus PW Fatayat NU Jawa Barat (Foto: NU Online Jabar)
Hj Hirni Kifa Hazefa dan para pengurus PW Fatayat NU Jawa Barat (Foto: NU Online Jabar)

Oleh Hj. Hirni Kifa Hazefa

Bila perempuan sedunia mengingat semangat hari perempuan sedunia dan hari-hari lainnya yang berhubungan dengan isu-isu tentang perempuan,

Bagi Fatayat NU Jawa Barat tentu bukanlah basa basi dalam mengerahkan potensi perempuan tanpa mengingat apakah perempuan termarginalkan atau tidak di lingkungannya masing-masing. Karena hakikatnya bagaimana perempuan sendirilah yang memiliki konsep diri dan bagaimana dia menentukan dan memilih bagaimana dirinya menempatkan diri di lingkungannya apàkah perempuan sebagai anak, sebagai istri dari suaminya, sebagai ibu dari anak-anaknya, sebagai pimpinan atau bukan dalam lingkungan kerjanya atau posisi perempuan sebagai apa pun. 

Pandanganku, kalau perempuan tidak menunggu dan menuntut diberi kesempatan untuk berkiprah, namun jadilah perempuan yang memenuhi syarat untuk berada di posisi itu, suatu kondisi yang membuat lingkungannya sudah tidak memperhitungkan apakah dia perempuan atau laki-laki.Kalau dia berhak berada di posisi tersebut semata-mata karena ya memang layak sesuai yang dibutuhkan. 

Hal ini mengingatkan penelitianku di saat menyelesaikan tesis di Fikom Unpad tahun 2014, bertajuk Komunikasi Bisnis Perempuan Pengusaha di Lingkungan Bisnis Maskulin. Informannya adalah perempuan yang menduduki jabatan di level top manajemen sebagai direktur utama dalam perusahaan yang menjalankan bidang bisnis yang didominasi oleh laki-laki baik karyawannya, kompetitornya kebanyakan laki-laki seperti bisnis instalasi listrik, media,  proyek-proyek jalan raya dan teknik. 

Hasilnya sangatlah menarik perhatianku bahwa para perempuan direktur utama ini bisa berkarya sesuai dengan kemampuannya dan mendapatkan peluang-peluang bisnis karena mereka memenuhi syarat untuk mendapatkannya. 

Saya sangat bahagia menyaksikan fatayat NU di seluruh Jawa Barat semangat berkarya dalam bentuk apapun sesuai dengan potensi dan passion-nya...

Kerahkan potensi sahabat-sahabat Fatayat NU..
Manfaatkan masa mudamu sebelum datang masa tuamu...
Isilah dengan karya terbaikmu..untuk dirimu sendiri..untuk keluarga dan masyarakat lebih luas...
Jika lisanmu bisa memotivasi...bicaralah...!
Jika karyamu bisa menginspirasi....berbuatlah lebih baik...!
Jika gagasanmu bermanfaat...ekspresikan...dan pilihlah lingkungan yang tepat sehingga manfaatnya bisa diterima lebih luas...

Semangat sahabat Fatayat NU ...
Tak ada alasan untuk berhenti berkarya dan mengabdi...
Panggung ini begitu luas....perlu banyak orang yang tampil menginspirasi..
Dimana pun sahabat berada..
Maksimalkan sesuai jangkauannnya...
Karyamu akan terus menjadi besar seperti bola salju...
Bermula dari bulatan kecil...

Fatayat NU bukan hanya menjadi penonton untuk karya-karya orang lain namun Ftayat NU Jawa Barat harus berkiprah dalam bentuk apa pun sesuai dengan  kaidah-kaidah keislaman...

Saatnya berkarya yang bukan basa-basi dan berhenti sebatas ceremonial saja namun gagasan-gagasan pemikir ini perlu ada yang menggerakkan menjadi kemanfaatan yang bisa dinikmati oleh masyarakat lebih luas melalui koordinasi sampai jaringan terbawah dan menjalin komunikasi sampai jaringan teratas.

Semangat sahabat Fatayat NU Jawa Barat, mulai dari Pimpinan Wilayah, Pimpinan Cabang, Pimpinan Anak Cabang, Pimpinan Ranting dan Pimpinan Anak Ranting melalui aktivasi struktur yang sudah ada, mari kita isi ruang-ruang ini dengan karya terbaik kita di semua lini kehidupan dengan program-program yang bermanfaat.

Siapa pun kita, semua adalah kader Fatayat NU yang bisa berkarya dengan kemampuan masing-masing. Bagi yang punya keahlian dalam berdakwah, jadilah daiyah terbaik, bagi yang bisa memasak kembangkan kemampuannya lebih baik lagi, bagi yang bisa menjahit, bercocok tanam, menyanyi, bershalawat, berdagang, mengajar di berbagai tingkatan, dan profesi apa pun. Jadikan organisasi Fatayat NU sebagai madrasah bisa menjadi tempat saling belajar, saling mengajar, saling mengingatkan melalui silaturahim organisasi.

Penulis adalah Ketua Pimpinan Wilayah Fatayat NU Jawa Barat
 


Ngalogat Terbaru