Membahagiakan Orang Lain
Oleh Moch Ikmaluddin
Sugeng kondhur pak dhe Prie Ge ES
Saya mengenalnya lewat humor sufi. Hari-hari yang penat, mengharuskan orang mencari cara mencairkan suasana. Humor sufi jadi salah satu cara saya menghilangkan penat itu.
Bagi saya, humor sufi selalu menghadirkan orang-orang unik dan menginspirasi. Mulai dari BePe, Cak Lontong, Sujiwo Tejo, Bante Dhammosubo, Ade Rai, Adie MS, Eko Pece sampai dengan penulis naskah "Tilik".
Salah satu episode yang membekas bagi saya adalah ketika Adie MS diundang. Di masa mudanya, Adie MS adalah sosok tempramen, bahkan sering gelut. Musik menjadi tempat melampiaskan kekesalannya. Di awal-awal memimpin Twilite, Adie MS sempat kesulitan mengkondisikan ratusan personilnya agar bisa tepat waktu. Personilnya itu terdiri dari ahli musik, bahkan profesor musik. Singkat kata, ia selalu datang lebih awal setiap latihan dan langsung memulainya. Bukan menunggu yang terlambat. Konsekuensinya adalah musik menjadi sumbang. Namun itu hanya beberapa saat saja. Walhasil, satu persatu timnya mulai mengikuti pola itu.
Dalam setiap episode, Pak dhe Prie GS dan Gus Candra malik bukan sekedar melucu. Tapi menampilkan humor yang berkualitas. Sama dengan selera humor Gus Dur. "Gus Dur itu tidak suka dipuji, disanjung. Gus Dur Itu sukanya ditertawakan. Termasuk menertawakan dirinya sendiri" kata Alisa Wahid dalam sebuah webinar sewindu Haul Gus Dur.
Prie Ge ES adalah sosok serba bisa. Mengawali karirnya mejadi wartawan surat kabar di Jawa tengah. Pernah juga menjadi penyiar radio, pembawa acara di televisi, penulis buku, puisi, serta kartunis. Serta kata-kata lugasnya menjadi motivasi bagi banyak orang.
Prie Ge ES tercatat dekat dengan sesepuh Nahdliyin. Pernah hadir di acara Haul Gus Dur di Ciganjur dan menjadi salah satu orang yang menyiapkan acara ulang tahun Gus Mus ke 74 di Republika.
Kabar meninggalnya Pak dhe Prie Ge ES di hari mulia ini mengagetkan saya. Dua hari lalu, saya masih nonton episode orbit peradaban lemuria dengan tamu Dicky Zaenal Arifin. Pembahasan sejarah dan sains yang dikemas dengan canda- tawa, namun tidak kehilangan esensinya.
Amal baik pak Dhe Prie adalah membuat orang bahagia.
Sekali lagi, humor adalah wilayah selera.
Sukatani, mejelang Rajab 1442.
Penulis adalah Kontributor NU Jabar Online asal Depok