• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Senin, 6 Mei 2024

Ngalogat

Kiswah, Kain Penutup Kabah

Kiswah, Kain Penutup Kabah
Ilustrasi: NU Online
Ilustrasi: NU Online

Oleh Adkhilni M Sidqi

Secara tradisi, kain penutup Kabah (kiswah) diganti setahun sekali, yaitu menjelang puncak haji pada hari Arafat 9 Zulhijah atau bertepatan dengan 19 Juli 2021.

Pada Ahad, 11 Juli 2021 lalu, Gubernur Mekkah Pangeran Khalid al-Faisal mewakili Raja Arab Saudi menyerahkan kiswah baru kepada juru kunci Kabah, Syeikh Saleh al-Shaibi. Selanjutnya, juru kunci Kabah akan memimpin prosesi penggantian Kabah pada 9 Zulhijah/19 Juli 2021 melibatkan lebih dari 150 teknisi. 

Sebagai salah satu karya seni Islam yang paling indah, kiswah menggunakan 650 kg sutra terbaik diwarnai hitam. Kiswah terdiri dari empat bagian sepanjang 14 meter yang menutupi setiap sisi Kabah dan sebuah tirai ditempatkan di bagian pintu Kabah. Pada sepertiga atasnya terdapat sabuk motif kaligrafi ayat Al-Qur’an dengan benang perak berlapis emas, beratnya 120 kilogram dengan lebar 95 cm dan panjang 47 m.

Jika kiswah diganti setiap tahun, lantas kiswah lama bagaimana?

Kebiasannya, kiswah lama akan digunting berbagai ukuran dan dijadikan hadiah dari Kerajaan Arab Saudi bagi tokoh atau organisasi muslim seluruh dunia. Ketika berkunjung ke Indonesia tahun 2017, Raja Salman menghadiahkan potongan kiswah besar untuk Masjid Istiqlal.

Apakah kiswah selalu hitam?

Tidak. Dalam sejarah, kiswah selalu berganti warna sesuai dengan penguasa Arabia kala itu. Pada zaman Rasulullah, Kabah ditutup dengan kain kiswah dari Yaman bermotif garis merah-putih. Pada masa Khulafa Rasyidin, kiswah berwarna putih. Pada masa kekhalifahan, kiswah berganti-ganti warna sesuai dengan kain terbaik dan anggaran yang tersedia. Pernah berwarna merah, putih, kuning, atau hijau. 

Sayangnya, kiswah berwarna terang tidak pernah bertahan lama dan mudah kotor, karena berdebu dan disentuh tangan oleh para jamaah. Hingga pada akhir masa Abbasyiah, warna kiswah dipilih berwarna hitam karena lebih tahan lama hingga sekarang ini.

Para raja dan sultan biasanya menghadiahkan kain kiswah yang dibeli dari Mesir dan Yaman. Baru pada masa Kerajaan Arab Saudi dibangun pabrik khusus kiswah di daerah Umm Al-Joud Makkah.


 


Ngalogat Terbaru