• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Rabu, 8 Mei 2024

Nasional

Waketum PBNU KH Nusron Wahid Jelaskan Soal Kaderisasi NU

Waketum PBNU KH Nusron Wahid Jelaskan Soal Kaderisasi NU
Waketum PBNU, KH Nusron Wahid. (Foto: Ss Yt Pojok Hikmah).
Waketum PBNU, KH Nusron Wahid. (Foto: Ss Yt Pojok Hikmah).

Jakarta, NU Online Jabar
Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), H Nusron Wahid mengungkapkan bahwa PBNU sudah menyelesaikan konsep kaderisasi NU secara integratif, berjenjang, dan berkelanjutan.   


Menurutnya, dalam sistem kaderisasi NU yang baru nantinya pengaderan akan dilakukan secara berjenjang, yakni mulai dari tingkat dasar (basic training), menengah (intermediate training), dan lanjutan (advance training). Namun, semua proses kaderisasi di lingkungan NU dan badan otonom tetap akan diakui. 


“Soal nama dan istilah ditentukan kemudian. Bisa jadi yang tingkat dasar namanya tetap PKPNU. Yang menengah namanya Madrasah Kepemimpinan NU. Yang advance training modelnya seperti akademi kepemimpinan kebangsaan NU. Model dan kurikulumnya nanti sekelas kayak Lemhanas di NU,” ujar Nusron pada Jumat (18/3) dilansir dari nu.or.id


Ia melanjutkan, Alumni tingkat dasar diarahkan untuk mempersiapkan kader yang layak menjadi pengurus tingkat MWCNU dan Ranting di Kluster A (Jawa, Lampung, dan NTB), serta Pengurus Cabang di Kluster B (PW dan PC yang muslimnya di atas 30 persen dari jumlah penduduk) dan Kluster C (PW dan PC yang muslimnya kurang dari 30 persen dari jumlah penduduk).   


Nusron juga menuturkan, alumni intermediate training akan diarahkan untuk menjadi pengurus PC untuk kluster A dan PW untuk kluster B dan C. Sementara alumni advance training disiapkan menjadi pengurus PW kluster A, PBNU dan pemimpin bangsa. Jadi orang yang menjadi pengurus PBNU dan PWNU kluster A, harus siap menjadi pemimpin bangsa. 


"Semua alumni PKPNU dan MKNU bahkan pengaderan badan otonom pun semua akan diakui. Bisa jadi alumni PKPNU dan MKNU akan dianggap sebagai pelatihan tingkat dasar NU. Khusus alumni pengaderan Banom akan diturunkan satu derajat dengan pengaderan di NU. Kecuali untuk Ketua Umum Banom mungkin dianggap setara,” jelas dia. 


Dalam kesempatan yang sama, ia juga mengungkapkan, moratorium PKPNU dan MKNU, semata-mata dilakukan secara temporary (sementara) dan dalam rangka penyesuaian kurikulum saja. Sebab memang perkembangan zaman dan kebutuhan selalu dinamis.


Nusron juga menegaskan, para instruktur dan pelatih yang terlibat dalam PKPNU dan MKNU juga akan direkrut dan diajak bergabung semua dalam sistem pengaderan NU yang baru ini.  


“Insyaallah mulai kwartal tiga, awal Juli semua sudah berjalan normal kembali. Karena itu akan segera melakukan sosialisasi dan uji publik ke PW dan PC tentang sistem pengaderan integrasi di NU dan kurikulum baru. Setelah Rakernas kita langsung tancap gas,” pungkas Nusron.


Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Nasional Terbaru