Tahun Baru Islam Tradisi Penggantian Kain Kiswah Ka’bah Makkah Al-Mukaramah
Selasa, 9 Juli 2024 | 12:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Selama tiga tahun terakhir, pergantian kain hitam penutup Ka'bah atau kiswah dilakukan pada momen pergantian tahun baru Islam. Sebelumnya, pergantian kain tersebut biasanya dilakukan sekali dalam setahun pada tanggal 9 Dzulhijjah, saat jamaah haji menjalani wukuf di Arafah.
Tahun ini, pergantian kain kiswah dilakukan setelah proses ibadah haji 2024, tepatnya pada tahun baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriyah oleh Otoritas Pengelola dan Perawatan Masjid Agung Masjidil Haram dan Masjid Nabawi.
Menurut laporan dari Kantor Berita Arab Saudi atau Saudi Press Agency (SPA), proses ini dilakukan pada Sabtu (6/7/2024) oleh tim dari Kompleks Raja Abdulaziz untuk Kiswah Ka'bah Suci, yang terdiri dari 159 pengrajin terampil. Para pengrajin tersebar di sekitar sisi dan atap Ka'bah, masing-masing bertanggung jawab sesuai keahlian mereka. Mereka memulai dengan membongkar kiswah lama, memasang yang baru, dan melakukan perbaikan di sudut-sudut dan atap Ka'bah.
"Kiswah yang baru terdiri dari empat sisi terpisah dan tirai pintu, memiliki berat 1.350 kilogram dan tinggi 14 meter. Setiap sisi Ka'bah dinaikkan secara individu ke puncak Ka'bah untuk dipersiapkan sebelum dipasang di atas penutup lama," tulis SPA, dikutip NU Online, Ahad (7/7/2024).
Proses pemasangan melibatkan pengikatan dan penurunan secara bertahap dari ujung kiswah lama, sementara sisi baru dipindahkan ke tempatnya. Proses ini diulang sebanyak empat kali untuk setiap sisi hingga kiswah terpasang dengan sempurna. Sabuk kemudian diselaraskan dan dijahit untuk memastikan keseluruhan tampilan kiswah teratur dan indah.
Setelah semua sisi dipasang, sudut-sudut kiswah dijahit dari atas hingga ke bawah. Proses penyelesaian meliputi pemasangan tirai, yang membutuhkan waktu dan presisi yang besar. Setiap potongan tirai dibuat dari kain hitam dengan dimensi yang sesuai, kemudian dipasang dengan detail jahitan yang cermat ke kiswah.
Untuk membuat kiswah, digunakan sekitar 1.000 kilogram sutera mentah yang dicelup warna hitam, dihiasi dengan 120 kilogram benang emas, dan 100 kilogram benang perak. Sabuk kiswah sendiri terdiri dari 16 potongan kain sutera, serta tujuh potongan lainnya di bawah sabuk.
Tim dari Kompleks Raja Abdulaziz untuk Kiswah Ka'bah Suci terdiri dari sekitar 200 pengrajin dan administrator yang semuanya adalah warga negara yang terlatih dan berkualifikasi. Mereka terbagi dalam berbagai departemen termasuk pencelupan, tenun, pencetakan, pembuatan sabuk, penyepuhan, penjahitan, dan perakitan kiswah. Tim ini menggunakan mesin jahit terbesar di dunia, dengan panjang 16 meter, yang dioperasikan dengan sistem komputerisasi.
Selain itu, terdapat juga departemen pendukung lainnya seperti laboratorium, layanan administrasi, pengontrol kualitas, hubungan masyarakat, layanan kesehatan, dan keselamatan kerja untuk mendukung kelancaran proses pembuatan kiswah ini.
Terpopuler
1
Memahami Makna Hari Arafah, Hari Kedua Puncak Ibadah Haji
2
Khutbah Jumat Dzulhijjah: Makna Syukur dan Ketakwaan dalam Kurban
3
Dari Takbir hingga Shalat Ied, Berikut 7 Amalan Lengkap pada Hari Raya Idul Adha
4
Jelang Timnas Indonesia Hadapi China di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Patrick Kluivert Usung Optimisme Tinggi
5
Ketua PCNU Pangandaran Ajak Umat Maknai Idul Adha dengan Kepedulian Sosial
6
PCNU Kota Bogor Dukung Program Barak Militer Siswa, Asal Libatkan Ulama dan Nilai Keagamaan
Terkini
Lihat Semua