Spirit Membangun Peradaban Manusia, Ali Ramdhani: Pembelajaran Penting dalam Konteks Kemanusiaan
Sabtu, 9 Oktober 2021 | 15:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Direktur Jendral Pendidikan Islam (Dirjen Pendis) Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia H Muhammad Ali Ramdhani, mengatakan bahwa dalam spirit membangun peradaban manusia, pembelajaran sangat penting dalam konteks kemanusiaan. Hal tersebut diungkapkan saat menjadi Narasumber pada diskusi dan webinar kegiatan Pra Konferensi Wilayah (Konferwil) ke-XVIII Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Barat, yang digelar secara luring dan daring, Sabtu (9/10).
“Spirit membangun peradaban manusia, pembelajaran menjadi penting dalam konteks kemanusiaan, pengetahuan adalah sumber daya yang paling strategis pada unsur kemanusiaan, dan pembelajaran merupakan kebutuhan yang paling substansial karena pengetahuan tidak akan bertambah tanpa melalui proses pembelajaran yang baik,” katanya.
Lanjutnya, dalam membangun peradaban perlunya di topang oleh pondasi agama yang kuat, dengan pendekatan menanam orang.
“Untuk membangun sebuah peradaban tentunya penting sekali memiliki pondasi keagamaan yang teramat sangat kuat, maka pendekatannya adalah tanamlah orang yaitu dengan cara pengkohan pada aspek pengetahuan dengan proses pembelajaran,” lanjutnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ali Ramdhani juga mengatakan, pendekatan menanam orang tersebut sebagaimana quotes dari China, yaitu “Jika ingin kecukupan dalam satu tahun, maka tanamlah padi, jika ingin kemakmuran dalam satu tahun, maka tanamlah pohon, jika ingin kesejahteraan dalam ratusan tahun, maka tanamlah orang.”
Tidak hanya itu, Ali Ramdhani juga mengutarakan quotes dari Aristoteles, yaitu “Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang, oleh karena itu keunggulan bukanlah suatu perbuatan, melainkan kebiasaan,",
Dari quotes tersebut Ali Menjelaskan bahwa pembelajaran adalah proses dalam mencari ilmu, proses tersebut merupakan konstruksi kebiasaan manusia dalam kesehariannya dalam mencapai suatu keinginan.
“Ekspresi orang yang berilmu adalah Ketika dia melakukan pengulangan terhadap hal-hal berdasar ilmunya, tentunya dia akan menjadi seseorang yang alim, menjaga tatakrama, sopan santun, dan etika budaya sebagai proses kehidupan. Maka Ketika kita mencoba mengkonstruksi kebiasaan maka kita akan bertemu dengan keunggulan yang kita miliki,” pungkasnya.
Pewarta: Abdul Manap
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi
Terpopuler
1
Sambut 1 Muharram, Pagar Nusa Beji Pladen Gelar Istighotsah dan Pawai Obor
2
Bertempat di Pesantren Al-Musri Banu Mansur, Gelaran Diklatsar Banser Cianjur Diikuti Puluhan Peserta
3
Model MANIS, Jawaban atas Tantangan Pendidikan Karakter Masa Kini
4
Ranting NU Margajaya Gelar Lailatul Ijtima, Perkuat Khidmat Kader NU Kota Bogor
5
Dari Pawai Obor hingga Santunan Yatim Jadi Cara IKRIMA Meriahkan Pekan Muharram 1447 H di Griya Citayem Permai
6
PCNU Kota Bandung Konsolidasi Kader Penggerak, Perkuat Aswaja dan Optimalisasi Potensi Bangun Kemandirian Jam'iyah dan Jamaah
Terkini
Lihat Semua