Bandung, NU Online Jabar
Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat, KH Hasan Nuri HIdayatullah mengungkapkan, prinsip Nahdlatul Ulama adalah menjaga tradisi lama yang baik, dan mengambil tradisi yang baru yang lebih baik dan maslahat:
الْمُحَافَظَةُ عَلَى الْقَدِيْمِ الصَّالِحِ وَاْلأَخْذُ بِالْجَدِيْدِ اْلأَصْلَحِ
"Hal ini juga penting didalam dunia pendidikan kita tidak cukup hanya dengan sekedar اْلأَخْذُ بِالْجَدِيْدِ اْلأَصْلَحِ saja, tapi juga penting yang namanya الْمُحَافَظَةُ عَلَى الْقَدِيْمِ الصَّالِحِ," ungkapnya dalam sambutaan Webinar yang diselenggarakan oleh Panitia Konferensi Wilayah (Konferwil) PWNU Jawa Barat ke-XVIII di Gedung PWNU, Sabtu (9/10).
Kiai yang akrab disapa Gus Hasan tersebut menjelaskan, makna الْمُحَافَظَةُ عَلَى الْقَدِيْمِ الصَّالِحِ didalam dunia pendidikan diantaranya menjaga niat dalam memberikan dan mencari ilmu.
"Kemudian juga menekankan nilai nilai adab yang ada didalam kegiatan pendidikan baik adab seorang guru maupun adab seorang murid, atau adab-adab yang lainnya. Sedangkan اْلأَخْذُ بِالْجَدِيْدِ اْلأَصْلَحِ adalah banyak sekali diantaranya adalah bagaimana pendidikan ini bisa lebih modern karena zaman ini sudah berbeda dengan pendidikan pada zaman dahulu, sehingga dibutuhkan inovasi-inovasi yang bisa memberikan pencerahan-pencerahan didalam dunia pendidikan," jelasnya.
Gus Hasan mengutip sebuah pepatah arab:
لا تدرك أولادكم لأنهم خلقوا لزمان غير زمانكم
"Jangan kau paksa anak-anak kalian untuk seperti kalian dulu, caranya mencari ilmu, teorinya, mungkin medianya, dan lain sebagainya. kenapa? karena mereka diciptakan pada zaman yang tidak sama dengan zaman kalian," kutipnya.
Gus Hasan berharap, webinar ini menjadi bagian dari bentuk mendapatkan inovasi baru didalam dunia pendidikan.
"Sehingga keluarga besar nahdlatul ulama khususnya di provinsi Jawa Barat tidak tertinggal didalam berinovasi untuk menciptakan iklim pendidikan yang lebih baik. Mudah-mudahan ini menjadi kegiatan yang memberikan manfaat dan maslahat," pungkas Gus Hasan.
Pewarta: Muhammad Rizqy Fauzi
