Nasional

Sekitar Lagu-lagu Indonesia dalam Revolusi (Part 2)

Senin, 11 November 2024 | 16:52 WIB

Sekitar Lagu-lagu Indonesia dalam Revolusi (Part 2)

camera Cornel Simanjuntak. (Wikimedia Commons).

2 lagu-lagu tanah air, suasana tenang 


Isi golongan lagu-lagu ini sebetulnya sama saja dengan isi golongan lagu-lagu di atas. bedanya hanya, bila golongan lagu-lagu di atas semuanya merupakan mars golongan lagu-lagu ini pada umumnya bersuasana tenang. Atau dengan perkataan lain, bila golongan lagu-lagu di atas bersifat sebagai gerak, golongan lagu-lagu ini lebih mendalam, lebih tahan uji, sifat yang tenang inilah yang memudahkan lagu-lagu ini untuk disesuaikan dengan susunan empat suara (vierstemmige zetting).


Dalam bentuk mana lagu-lagu ini biasanya dinyanyikan berlainan dari golongan lagu-lagu di atas yang boleh dikatakan tersebar dalam semua lapisan masyarakat, golongan lagu-lagu ini pada umumnya hanya dinyanyikan oleh pelajar-pelajar kita yang dapat menyanyi lebih teratur terutama di Yogyakarta yang menjadi pusat perjuangan kita selama revolusi. Lagu-lagu ini biasanya dinyanyikan mereka pada perayaan di istana presiden ( Aubade, malam-malam resepsi), malam pertunjukan dan sialan sialan radio. 


Sebagai contoh pertama dari golongan ini kita kemukakan satu lagu ciptaan Iskak: 


Tanah airku
Sejak zaman purba 
Terkenal makmurnya 
Tanah yang kaya 
Bagaikan permata 
Jiwaku, tenagaku 
Untuk nusa bangsa 
Sampai ke akhir dunia 
Bela Tanah airku 
Sampai ke akhir dunia 
Cinta tanah airku 


Seperti golongan lagu-lagu pertama, kita lihat, bahwa juga lagu ini (dan lagu-lagu berikut) melukiskan rasa cinta dan bakti pada nusa dan bangsa. Tanah airku adalah suatu lagu yang digunakan oleh Bung Karno sendiri.
Sebagai contoh kedua dari golongan ini kita kemukakan satu lagu ciptaan almarhum C. Simandjuntak:


Tanah tumpah darahku 
Tanah tumpah darah 
Yang suci mulia 
Indah dan permai 
Bagaikan intan permata 
Tanah airku 
Tanah pusaka ibuku 
Selama hidupku 
Aku setia padamu 


Sebagai contoh yang ketiga juga patut dapat perhatian kita lagu ciptaan H. Mutahar


Syukur
Dari yakinku teguh 
Hati ikhlas ku penuh 
Kan karuniamu 
Tanah air pusaka 
Indonesia merdeka 
Syukur aku sembahkan 
Kehadiratmu Tuhan. 


Dan sebagai contoh yang keempat dari golongan lagu-lagu ini kita kemukakan lagu ciptaan Kusbini:


Padamu negeri 
Padamu negeri 
Kami berjanji 
Padamu negeri 
Kami berbakti 
Padamu negeri 
Kami mengabdi 
Bagimu negeri 
Jiwa laga kami 


Berlainan dengan ketiga lagu-lagu pertama di atas (tanah airku tanah tumpah darahku dan syukur) yang masing-masing terdiri dari beberapa bait lagu padamu negeri hanya mempunyai satu bait saja titik jadi lagu ini sangat pendek titik tapi untuk melukiskan rasa bakti dan abdi pada tanah air, memang tidak selamanya perlu dengan perkataan yang berlebih-lebihan. 


Contoh lagu-lagu yang kita kemukakan di atas dari golongan yang kedua ini keempatnya bernafaskan suasana gereja dalam hati disertai perasaan khidmat dan suci pada golongan lagu-lagu ini sudah tentu masih banyak lagu-lagu yang dapat kita tambahkan, tapi tidak perlu kita kemukakan di sini. 


Semua lagu-lagu yang kita kemukakan di atas, baik pun yang merupakan mars ataupun yang bersuasana tenang (kecuali dari barat sampai ke timur dan halo-halo Bandung) menurut pendapat kita masih pada tempatnya untuk dinyanyikan dan disebar ke seluruh tanah air kita di masa depan, di mana kita mendapat kesempatan yang luas untuk menanam dan memupuk rasa persatuan kebangsaan kita yang erat. Semua lagu-lagu ini kita sebut: LAGU TANAH AIR, dalam hati lagu-lagu yang menanam rasa cinta dan bakti pada nusa dan bangsa kita. Dan qua isi, lagu-lagu ini merupakan permulaan tradisi baru dalam lagu-lagu kita, yang telah jauh lebih dahulu dipelopori oleh Indonesia Raya 


3 lagu-lagu percintaan (minne liederen)


 Selama revolusi banyak timbul lagu-lagu percintaan yang erat hubungannya dengan perjuangan kita. Golongan lagu-lagu ini pada umumnya melukiskan saat-saat (scene) yang sangat mengharukan. hampir semua lagu-lagu ini berputar di sekitar perpisahan antara seorang gadis dengan kekasihnya yang pergi menuaikan baktinya di garis yang terdepan, disertai dengan perasaan-perasaan bahwa kepergiannya itu mungkin untuk selama-lamanya "dekat andaikataku akan gugur" adalah suatu kalimat yang banyak terdapat pada syair dari lagu-lagu ini.


Golongan lagu-lagu ini banyak dijadikan dalam segala lapisan masyarakat dan selama revolusi menjadi bagian terbesar dari reportoire sialan sialan radio dan pertunjukan pertunjukan sandiwara juga merupakan nyanyian. 

 


Dari golongan lagu-lagu ini yang perlu mendapat perhatian kita ialah ( menurut yang kita dengai) satu lagu ciptaan sinau 


Gugur bunga
Betapa hatiku tak akan pilu 
Telah Gugur pahlawanku
Betapa hatiku tak akan sedih 
Hamba ditinggal sendiri 
Siapakah kini penghibur lara
Nan setia dan perwira 
Siapakah kini pahlawan hati 
Pembela bangsa sejati.


Telah gugur pahlawanku 
Tunai sudah janji bakti 
Gugur satu tumbuh seribu 
Tanah air jaya sakti.
Gue gue bunga di taman bakti 
Diharibaan Pertiwi
Helm semerbak menambah 
Tanah air jaya sakti


Bersambung...


Sumber: Majalah Mimbar Indonesia, No. 4, 28 Januari 1950 dan No. 5, 4 Februari 1950