Rais 'Aam PBNU: Sami'na wa Atha'na dan Tabayun adalah Pusaka Keramat NU
Rabu, 25 September 2024 | 12:00 WIB
Bandung, NU Online Jabar
Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar, menekankan pentingnya dua pusaka keramat yang harus dipegang teguh oleh pengurus dan warga NU untuk memperkuat organisasi. Dua pusaka tersebut adalah sami'na wa atha'na (mendengar dan menaati) serta tabayun (klarifikasi).
Hal ini disampaikan oleh Kiai Miftach saat menghadiri pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Lampung Selatan masa khidmah 2024-2029 di Pesantren Roudotul Ulum, Desa Serdang, Tanjung Bintang, pada Ahad (22/9/2024).
Menurut Kiai Miftach, sami'na wa atha'na mencerminkan kecintaan dan kesatuan yang dipegang oleh warga NU, yang dapat menjadikan organisasi lebih sistematis.
"NU memang dikenal sebagai organisasi tradisional dengan kelonggaran dan ma'fu, namun sekarang NU harus bertransformasi menjadi organisasi yang sistemik dan berdasarkan aturan," jelasnya.
Selain itu, ia juga menegaskan pentingnya tabayun di era digital yang penuh dengan derasnya arus informasi. Kiai Miftach menekankan agar pengurus dan warga NU selalu memastikan kebenaran informasi sebelum ikut menyebarkannya, terutama yang terkait dengan kebijakan PBNU.
"Jangan asal menyebarkan informasi yang tidak jelas. Banyak pihak yang menutupi jati diri aslinya di balik informasi yang menyesatkan," tegasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 1446 H: Menghidupkan Jiwa dalam Keikhlasan dan Kepedulian pada Sesama di Hari Raya
2
Khutbah Idul Adha Basa Sunda: Kurban Janten Wujud Kapatuhan sarta Tarekah Keur Ngadeketkeun Diri ka Alloh
3
Prediksi Posisi Timnas Indonesia Jika Kalah, Seri Maupun Menang Lawan China di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia
4
Memahami Makna Hari Arafah, Hari Kedua Puncak Ibadah Haji
5
Khutbah Jumat Dzulhijjah: Makna Syukur dan Ketakwaan dalam Kurban
6
Memahami Makna Hari Tarwiyah, Hari Pertama Puncak Ibadah Haji
Terkini
Lihat Semua