• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Jumat, 26 April 2024

Nasional

Milad Al Muhajirin Purwakarta, Rais Aam PBNU Ajak Masyarakat Masukan Anaknya ke Pondok Pesantren 

Milad Al Muhajirin Purwakarta, Rais Aam PBNU Ajak Masyarakat Masukan Anaknya ke Pondok Pesantren 
Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar. (Foto: Ist).
Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar. (Foto: Ist).

Purwakarta, NU Jabar Online
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar mengajak masyarakat untuk memasukan anak-anaknya ke pondok pesantren. Hal tersebut disampaikan kiai Miftach dalam kegiatan peringatan Harlah Nahdlatul Ulama ke-96 dan Milad Al Muhajirin ke-29 di Al Muhajirin 3, Citapen, Sukatani, Kabupaten Purwakarta, Minggu (6/3).


Kiai Miftach menjelaskan, kita harus mempersiapkan diri menuju masa yang tidak jelas, masa yang telah disampaikan Rasulullah SAW dalam hadistnya, bahwa sebelum hari akhir, ada masa di mana terdapat ketidak jelasan di dalamnya.


“Masa yang tidak jelas itu sedikitnya telah kita rasakan, misalkan tentang hal positif dan negatif, sekarang orang-orang berlomba agar negatif (Covid-19) dan sangat takut positif (Covid-19),” terang kiai Miftah sambil berkelakar.


Ini kan, sambungnya, salah satu contoh dari masa ketidak jelasan itu. Menurutnya, dalam persiapan menuju masa tersebut, kita mesti mempersiapkan generasi yang terbaik, generasi yang cerdas pikirannya juga spiritualnya.


“Hal ini juga termasuk persiapan yang mesti kita lakukan menuju masa bonus demografi di Indonesia yang puncaknya pada tahun 2035 nanti,” ucap kiai Miftach.


Menurutnya, pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang tepat menjadi wadah bagi masyarakat untuk menyiapkan generasi terbaik tersebut. Percuma bila hanya cerdas pikirannya, sedangkan spiritualnya miskin.


“Saya sangat gembira, di peringatan milad Al Muhajirin yang ke 29 ini, Al Muhajirin menjadi tempat yang sedang mempersiapkan generasi terbaik tersebut,” ucap kiai Miftah.


Selain itu, kiai Miftah juga menerangkah bahwa pondok pesantren merupakan model pendidikan yang telah ada sejak jaman Rosulallah yang dikenal dengan istilah Ahlu Suffa, dipimpin oleh sahabat Rasul bernama Abu Hurairah RA. Artinya, lanjutnya, menjaga pondok pesantren sama saja dengan menjaga sunah Rasulallah.


“Semoga Allah berkahi kita semua, semakin yakin untuk menitipkan anaknya di Pondok Pesantren, khususnya di Al Muhajirin,” tandasnya.


Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tanfidziyah Pengurus Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat KH Juhadi Muhammad turut berbahagia atas milad Al Muhajirin yang ke-29 ini. Menurutnya, usia 29 merupakan usia yang sedang semangat-semangatnya, dan semoga selalu semangat sampai kapanpun.


“Al Muhajirin mampu mencetak kader bangsa, kader Nahdlatul Ulama yang bukan hanya cerdas namun juga berakhlakul karimah,” ungkap kiai Juhadi.    


Pewarta: Riki baehaki
Editor: Muhammad Rizqy Fauzi


Nasional Terbaru