• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 30 April 2024

Nasional

Raih Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan Harus Dipersiapkan Sepanjang Tahun Bahkan Seumur Hidup

Raih Lailatul Qadar di Bulan Ramadhan Harus Dipersiapkan Sepanjang Tahun Bahkan Seumur Hidup
Ilustrasi (NU Online)
Ilustrasi (NU Online)

Bandung, NU Online Jabar 
Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengajak agar umat Islam memperbanyak ibadah dan amal kebaikan tak hanya saat bulan Ramadhan, tapi juga di bulan-bulan lain.  

“Semangat beribadah dan berbuat amal kebaikan sepanjang bulan, sepanjang tahun,” katanya sebagaimana dimuat NU Online.  

Menurut KH Miftah, seseorang yang berharap meraih lailatul qadar pada saat bulan Ramadhan harus melakukan persiapan sepanjang tahun, bahkan sepanjang hidupnya.   

Persiapan meraih lailatul qadar, lanjutnya, adalah dengan selalu melakukan dan meningkatkan amal giat dalam beribadah dan praktik keseharian dengan dipenuhi perilaku kebaikan.  

“Untuk meraih sesuatu yang istimewa, yang lebih baik dari seribu bulan, harus dilakukan persiapan yang sangat panjang. Ibarat sebuah pertandingan kelas internasional, persiapannya pun harus panjang, bukan persiapan yang setengah-setengah, apalagi di akhir bulan,” katanya.    

Menurut dia, di antara tanda-tanda orang yang berhasil meraih lailatul qadar adalah makin hari makin baik kehidupannya, terutama dalam ibadah dan amal kebaikannya, kewaspadaannya, dan lain-lain.  

“Sebagaimana haji mabrur, orang yang meraih lailatul qadar adalah orang yang kemudian menjadi lebih baik dari sebelumnya,” ungkapnya.

Ketua Lembaga Dakwah PWNU Jawa Barat KH Amin Baejuri Asnaf ketika umat Islam memasuki bulan Syawal, maka harus meningkatkan kualitas dan kuantitas amal ibdahnya. 

Pasalnya, kata yang pernah nyantri di Pondok Pesantren  Assalafie Babakan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon ini, syawal itu maknanya adalah meningkat atau berkembang. 

“Umat Islam setelah shaum Ramadhan, jangan sampai menjadikan Ramadhan sebagai puncak dari semua amal ibadah, lalu kendor saat masuk pada bulan Syawal. Seharusnya umat Islam semakin meningkatkannya dan berkembang,” katanya, Sabtu (22/5).  

Pada saat bulan Ramadhan, misalnya umat Islam meningkatkan amal ibadah untuk mencari keridhaan Allah di malam lailatul qadar. Peningkatan amal itu harus menjadi spirit dalam upaya meningkatkan amal saat memasuki bulan Syawal dan bulan-bulan selanjutnya. 

Pewarta: Abdullah Alawi 


Nasional Terbaru