• logo nu online
Home Nasional Warta Sejarah Khutbah Taushiyah Kuluwung Ubudiyah Daerah Keislaman Syariah Obituari Risalah Doa Tokoh Tauhid Profil Hikmah Opini Wawancara PWNU Ngalogat Ekonomi Lainnya
Selasa, 30 April 2024

Nasional

Peran Kiai Indramayu dalam Sejarah Perkembangan Nahdlatul Ulama di Indonesia (Bagian 4-Tamat)

Peran Kiai Indramayu dalam Sejarah Perkembangan Nahdlatul Ulama di Indonesia (Bagian 4-Tamat)
Ketua PCNU Indramayu, KH Juhadi Muhammad
Ketua PCNU Indramayu, KH Juhadi Muhammad

Indramayu, NU Online Jabar
Bulan Januari adalah bulan hari lahir (harlah)-nya Nahdlatul Ulama (NU), karena jam’iyyah dinniyah islamiyyah (organisasi keagamaan) Nahdlatul Ulama ini didirikan pada 16 Rajab 1344H / 31 Januari 1926 M.  Menyambut bulan harlah NU tahun 2021, pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Indramayu melakukan refleksi berupa penelusuran sejarah dan peran kiai di Kota Mangga dalam sejarah perkembangan Nahdlatul Ulama sejak masa awal pendirian hingga saat sekarang ini.

Ketua PCNU Indramayu, KH Juhadi Muhammad mengungkapkan, dalam catatan sejarah baik dari dokumen maupun cerita tutur beberapa tokoh, bahwa PCNU Indramayu telah berdiri sejak awal pendirian Nahdlatul Ulama yakni pada tahun 1926. Namun dokumen struktur kepengurusan dan kiai yang menjabat sebagai pengurus jajaran syuriyah maupun tanfidziyah masih belum ditemukan. 

“Ditemukan dokumen kepengurusan sejak tahun 1967-1972, pada saat itu yang menjabat sebagai Rois Syuriyah KH Basyuni dan Ketua Tanfidziyah KH Daenduni Abdullah. Pada masa itu terjadi pergantian Rois Syuriyah sebanyak tiga kali mungkin karena wafat, yakni KH Basyuni digantikan oleh KH Ridwan Harun dan KH Khumaedi,” ungkap KH Juhadi Muhammad.

Pada periode kepengurusan PCNU Indramayu tahun 1972-1977 yang menjabat sebagai Ketua Tanfidziyah adalah KH Juhadi dan Rois Syuriyah masih dipegang oleh KH Khumaedi. 

“Pada masa khidmat tahun 1977-1982, Rois Syuriyah dijabat oleh KH Aunillah Dasuki dan Ketua Tanfidziyah KH Sayuti Hasan, sementara pada masa khidmat 1982-1987 Rois Syuriyahnya adalah KH Amin Mubarok dan Ketua Tanfidziyahnya KH Rosyidi Hasan, beliau menjabat selama dua periode yakni sampai tahun 1992, sedangkan  Rois Syuriyahnya KH Khudlori,” tutur KH Juhadi Muhammad.

PCNU Indramayu terus berkembang dan pada masa kepengurusan tahun 1992-1997 Ketua Tanfidziyahnya adalah KH Dalil Umar yang menjabat selama dua periode sampai tahun 2002, sedagkan Rois Syuriyah kembali dijabat oleh KH Amin Mubarok dan diteruskan oleh KH Masduki. 

“Di era baru pasca tahun 2002, tepatnya pada periode tahun 2002-2006 PCNU Indramayu dipegang oleh H Maksudi sebagai Ketua Tanfidziyah dengan Rois Syuriyah masih sama dengan periode sebelumnya yaitu KH Masduki. Setelah tahun 2006 sampai sekarang atau selama tiga periode berturut-turut sampai ahir masa jabatan tahun 2022 saya yang mendapatkan amanah untuk menjalankan roda organisasi ulama ini dengan Rois Syuriyah KH Masduki dan digantikan oleh KH Syarif Tahmid,” ujar Ketua PCNU Indramayu.

PCNU Indramayu pada masa kepemimpinan KH Juhadi Muhammad memasuki masa kejayaan atau kemajuan yang sangat signifikan, yang ditandai dengan berdirinya gedung sekretariat permanen yang sangat megah di Jalan Gatot Subroto No. 09 Indramayu sebagai gedung pusat dakwah, pusat keadministrasian dan tempat berbagai kegiatan ke-NUan dan kemasyarakatan. 

“Berdasarkan hasil keputusan Konferensi Cabang XVII Nahdlatul Ulama Kabupaten Indramayu pada tahun 2006,  kami mengusung vis kepengurusan yakni Terwujudnya Khaira Ummat Indramayu yang Berkeadilan, Bersih, dan Bermartabat Berdasar Faham Islam Ahlussunnah Waljama’ah. Guna mewujudkan visi itu sendiri, maka NU Kabupaten Indramayu mengemban misi (Bi’tsah) atau tugas suci yaitu Melakukan pemberdayaan masyarakat (Empowering Society), mengupayakan Peraturan Daerah dan mempengaruhi kebijakan yang menjamin terwujudnya tatanan kehidupan masyarakat yang berkeadilan dan demokratis,” kata KH Juhadi Muhammad. 

Ada 6 (enam) isu strategis yang menjadi garapan PCNU Indramayu dari tahun 2006-2022 yaitu Pertama, pemantapan organisasi; Kedua, pengembangan pemikiran kritis keagamaan dalam kerangka me-reaktualisasi dan meng-interprestasikan ajaran Islam Ahlussunnah Waljama’ah di kalangan Nahdliyyin; Ketiga, pemberdayaan ekonomi umat; Keempat, supremasi hukum dan pemberdayaan politik umat dalam mewujudkan tatanan masyarakat yang berkeadilan dan demokratis; Kelima, peningkatan kualitas pendidikan masyarakat di lingkungan NU akan menghasilkan peserta didik yang bermutu yang selanjutnya menyumbang kepada kualitas ummat; dan Keenam, peningkatan penggalian dana (Fund Rissing). 

“Alhamdulillah selama tiga periode kepengurusan kami, isu strategis yang menjadi garapan PCNU tersebut, satu persatu dijalankan dan berhasil dengan baik, pada periode ketiga ini kami fokus pada tiga bidang garapan yakni pendidikan, ekonomi dan kesehatan. Untuk bidang pendidikan, NU Indramayu sangat maju baik di tingkat dasar, menengah maupun atas, bahkan kini kami telah memiliki perguruan tinggi yakni STIDKINU Indramayu,” ungkap Ketua PCNU yang dikenal memiliki totalitas dalam memimpin organisasi ini.

“Pada bidang ekonomi, Alhamdulillah telah banyak terobosan yang kami lakukan terutama majunya LAZISNU dengan program pemberdayaan ekonomi berbasis pengelolaan dan penyaluran ZIS, serta dalam bidang kesehatan kita telah memiliki puluhan mobil ambulan NU, ada beberapa klinik kesehatan dan kini kami tengah menyiapkan pembangunan rumah sakit NU,” tambahnya.

Selain hal tersebut di atas, telah banyak keberhasilan lainnya yang dicapai oleh PCNU Indramayu, diantaranya struktur kepengurusan dari PCNU, MWC, Ranting  hingga Anak Ranting NU dan telah banyak MWC yang sudah memiliki gedung sekretariat permanen. 

“Salah satu keberhasilan lainnya yang telah kami lakukan adalah adanya KBIHNU, berjalannya lembaga banom NU bahkan Ansor saat ini tengah membangun gedung sendiri. Terima kasih kepada seluruh kiai, tokoh NU, pengurus di semua tingkatan dan semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, atas kerjasama, dukungan dan bantuannya sehingga Nahdlatul Ulama di Indramayu bisa sampai pada titik ini, hanya satu tujuan kami yakni ingin berkhidmat di NU dengan harapan semoga kami diaku sebagai santrinya Mbah Hasyim,” pungkas Ketua PCNU Indramayu, KH Juhadi Muhammad.

Pewarta: Iing Rohimin
Editor: Abdullah Alawi
   

 


Nasional Terbaru